Jokowi: Jangan Alergi dengan Perubahan Teknologi, Jangan Takut dengan AI

15 September 2023 11:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi bersama Rektor IPB University Arif Satria (kiri) saat swafoto usai acara Dies Natalis ke-60 Institut Pertanian Bogor di Gedung Graha Widya Wisuda (GGW) IPB Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/9/2023). Foto: Linna Susanti/ANTARA
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi bersama Rektor IPB University Arif Satria (kiri) saat swafoto usai acara Dies Natalis ke-60 Institut Pertanian Bogor di Gedung Graha Widya Wisuda (GGW) IPB Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/9/2023). Foto: Linna Susanti/ANTARA
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi meminta masyarakat siap dengan berbagai kemajuan teknologi yang begitu cepat saat ini. Bagi Jokowi, teknologi untuk dihadapi bukan untuk ditakuti.
ADVERTISEMENT
Salah satunya adalah teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang kini dipakai di berbagai bidang. Ia mengatakan, hal itu sempat dibahas dalam pertemuan KTT G7, KTT G20, dan KTT ASEAN.
"Ini saya minta sekali lagi jangan alergi dengan teknologi, jangan hindari perubahan teknologi, jangan takut dengan mesin cerdas, dengan AI," kata Jokowi dalam orasi di Dies Natalis ke-60 IPB University di kampus IPB Dramaga, Kabupaten Bogor, Jumat (15/9).
"Karena kemarin waktu di G7, waktu di G20, waktu di ASEAN Summit, semua berbicara dengan AI, takut dengan AI. Semua dibicarakan," lanjutnya.
Presiden Jokowi menghadiri Dies Natalis IPB University ke-60 di Kampus IPB University Dramaga, Bogor, Jumat (15/9/2023). Foto: Nadia Riso/kumparan
Jokowi menilai, sebagian warga malah melihat AI sebagai sebuah kekhawatiran yang besar. Misalnya di bidang tenaga kerja.
Menurutnya, perkembangan teknologi harus diantisipasi dan masyarakat harus bersiap diri. Sehingga tidak perlu takut dengan perkembangan yang ada.
ADVERTISEMENT
"Sekali lagi jangan takut dengan mesin cerdas, dengan AI. Teknologi tak akan bisa mengalahkan manusia. Karena mesin itu hanya punya cip. Tapi manusia punya hati, punya perasaan, mesin enggak punya," pungkasnya.