Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menghadiri acara 1 Dekade Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) di Hotel Salak, Bogor, Minggu (18/6). Di hadapan para relawan Jokowi bicara sejumlah hal, terutama soal Pilpres 2024.
ADVERTISEMENT
Dalam pidatonya, Jokowi awalnya menyinggung soal vaksin hingga kondisi perekonomian dunia. Dia mengatakan, Indonesia harusnya bersyukur bisa menghadapi masa ketidakpastian di pandemi. Untuk itu, dia mengingatkan perlu memilih pemimpin yang baik ke depannya.
"Inilah yang rules harus kita jaga. Oleh sebab itu, jangan salah memilih pemimpin. Karena keadaan dunia tidak normal. Global tidak normal. Geopolitiknya karena perang juga geoekonominya bergeser. Ini nanti nggak tahu kawan ini jadi kawan ini atau tidak. Yang dulu musuhan menjadi sambung ndak," kata Jokowi di Bogor.
"Karena kita lihat mungkin masih dalam jangka 3 tahun. Bisa dua tahun, bisa 3 tahun, bisa 5 tahun. Pergeserannya ke mana. Siapa akan berkawan dengan siapa. Negara gede dengan negara gede. Nanti negara gede dan negara kecil atau posisi ini yang kita harus tahu dan jangan sampai salah menentukan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Jokowi menuturkan, dalam 13 tahun ke depan sangat menentukan nasib Indonesia menjadi negara maju. Menurutnya, jika pemimpin salah mengambil tindakan Indonesia akan tetap terjebak dalam negara berkembang.
"Karena berkali-kali saya sampaikan dalam 13 tahun ke depan ini sangat krusial bagi negara kita. Begitu kita keliru mengarahkan haluan, bisa kita menjadi negara berkembang terus, terjebak dalam middle income trap, jebakan negara berkembang seperti yang saya sampaikan. Negara di Amerika latin tahun 60-an, tahun 50-an itu sudah menjadi negara berkembang, tapi sampai saat ini kita tetap masih menjadi negara berkembang," ujarnya.
Pilpres 2024, lanjut Jokowi, merupakan penentu Indonesia ke depannya. Dia menyebut, Indonesia harus mengambil peluang tersebut.
"Ada siklus surut, ini yang kita tidak...karena dari para pakar global menyampaikan Indonesia memiliki kesempatan dalam 13 tahun ini ke depan. Artinya kepemimpinan 2024 sangat menentukan. Kepemimpinan 2029 sangat menentukan, kepemimpinan di 2034 sangat menentukan. Kita diberi kesempatan. Kita diberi kesempatan, tapi kalau nggak bisa mengambil peluang dan kesempatan ini ini yang perlu saya ingatkan agar kita semuanya bekerja," pungkasnya.
ADVERTISEMENT