Jokowi: Jangan Terjadi Lagi Jenazah Corona Direbut Keluarga, Rapid Test Ditolak

29 Juni 2020 10:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan saat meninjau Pantai So Long di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.  Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden-Muchlis Jr
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan saat meninjau Pantai So Long di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden-Muchlis Jr
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi kembali memimpin rapat terbatas (ratas) soal percepatan penanganan virus corona, Senin (29/6). Dalam ratas tersebut, Jokowi menekankan pentingnya komunikasi dan sosialisasi kepada masyarakat soal berbagai langkah pencegahan dan penanganan wabah corona.
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi meminta agar tokoh tokoh agama dan masyarakat dilibatkan dalam mengedukasi masyarakat. Hal ini penting agar hal-hal yang tidak diinginkan misalnya insiden jenazah yang terkena COVID-19 diambil oleh keluarga tak lagi terjadi.
"Pelibatan tokoh-tokoh agama, masyarakat, rohaniawan, sosiolog, antropolog dalam komunikasi publik harus secara besar-besaran kita libatkan. Sehingga jangan sampai terjadi lagi merebut jenazah yang jelas-jelas COVID oleh keluarga. Itu hal yang harus kita jaga tidak terjadi lagi setelah ini," ujar Jokowi saat membuka ratas dari Istana Merdeka, Jakarta Pusat.
Jokowi kemudian mencontohkan, adanya masyarakat yang menolak tes corona kemungkinan karena belum ada sosialisasi yang baik. Sehingga diperlukan komunikasi publik yang tepat agar masyarakat paham pentingnya tes corona.
ADVERTISEMENT
Ia pun menyarankan agar sebelum petugas datang ke suatu lokasi untuk melakukan tes, hendaknya diedukasi terlebih dahulu sehingga tak terjadi penolakan.
"Pemeriksaan PCR maupun rapid test yang ditolak oleh masyarakat karena datang-datang bawa PCR, bawa rapid test, belum ada penjelasan, sosialisasi ke masyarakat sehingga yang terjadi adalah penolakan," tutup Jokowi.
Peristiwa jenazah COVID-19 direbut keluarga terjadi terakhir di Ambon. Keluarga meyakini jenazah bukan meninggal karena corona. Selain jenazah diambil, perawat juga diduga dianiaya keluarga korban.
=====
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
**
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.