Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Capres nomor urut 01 Joko Widodo menanggapi cerita cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno mengenai keluhan beberapa ibu-ibu yang diterimanya saat berkampanye. Hal ini bermula saat Sandi, dalam debat kelima pilpres, menceritakan beberapa keluhan ibu-ibu yang ditemuinya saat berkeliling kampanye.
ADVERTISEMENT
Di sesi keempat debat, Sandi awalnya bercerita soal neraca perdagangan Indonesia yang masih belum baik. Ia kemudian bercerita soal curhatan Ibu Mia di Tegal, Jawa Tengah yang mengeluhkan soal harga listrik. Di sesi awal debat, Sandi juga menceritakan soal Ibu Nurjanah dari Langkat, Sumut yang mengeluhkan warungnya yang sepi.
Jokowi kemudian menanggapi pernyataan Sandi tersebut. Menurut dia, dalam memandang masalah ekonomi, tidak bisa melihat dengan cara mikro.
"Sekali lagi ini ekonomi makro, bukan ekonomi mikro yang sekali bangun langsung jadi. Jadi enggak bisa juga seperti bapak sampaikan, ibu ini, ibu itu. Ini mengelola ekonomi makro, agregat produksi itu bukan hanya orang per orang dijadikan patokan, tidak bisa," ujar Jokowi di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (13/4).
ADVERTISEMENT
Jokowi melanjutkan, harus dipahami bahwa dalam mengelola negara, dibutuhkan pendekatan yang berbeda. Artinya, data-data harus berdasarkan survei di lapangan, tidak hanya berdasarkan keluhan saja.
"Ini ekonomi negara, jadi sangat berbeda. Kita harus ngerti. Dari sisi supply, dari sisi demand secara garis besar seperti apa harus pakai angka-angka yang didasarkan data-data survei," kata Jokowi.
" Tidak mungkin kita melakukan kebijakan hanya berdasarkan 1,2,3 orang yang menyampaikan keluhan kepada bapak. Dan itu sering bapak sampaikan sebagai contoh terus menerus," lanjut Jokowi.