Jokowi: Jepang Mitra Penting Indonesia Dalam Mitigasi Pandemi

20 Oktober 2020 19:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi bersama Ibu Negara Iriana menerima PM Jepang Yushihide Suga dan Ibu Negara Mariko Suga di Istana Bogor, Selasa (20/10).  Foto: Youtube/@Setpres
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi bersama Ibu Negara Iriana menerima PM Jepang Yushihide Suga dan Ibu Negara Mariko Suga di Istana Bogor, Selasa (20/10). Foto: Youtube/@Setpres
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menerima Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga bersama istrinya Mariko Suga di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (21/10).
ADVERTISEMENT
Penanganan COVID-19 menjadi salah satu isu yang dibahas dalam pertemuan bilateral tersebut. Menurut Presiden Jokowi Jepang merupakan mitra penting Indonesia dalam mitigasi pandemi virus corona.
“Sejak awal pandemi Jepang merupakan mitra penting Indonesia dalam mitigasi pandemi termasuk evakuasi 69 ABK WNI dari Diamond Princess di Yokohama, “kata Presiden Joko Widodo dalam konferensi pers di Istana Bogor, Selasa (20/10).
Presiden Jokowi mengatakan bahwa di tengah ketidakpastian dunia, kunjungan PM Suga merupakan upaya saling mendukung kedua negara.
Presiden Jokowi juga menyambut baik ditandatanganinya memorandum kerjasama kesehatan antara Indonesia dan Jepang pada 19 Oktober lalu.
“Indonesia menghargai komitmen dan kontribusi Jepang bagi pembentukan ASEAN COVID-19 Respond Fund,” lanjut Jokowi.
Presiden Joko Widodo saat menerima kunjungan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/10). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden juga mengajak Jepang untuk memperkuat tata kelola kesehatan di kawasan untuk menghadapi pandemi di masa yang akan datang termasuk pembentukan ASEAN Centre for Public Health Emergencies and Emerging Diseases.
ADVERTISEMENT
Indonesia merupakan negara kedua yang dikunjungi PM Suga setelah dilantik sebagai Perdana Menteri pada September 2020 lalu. Sebelum ke Indonesia, Suga terlebih dulu berada di Vietnam pada 18-19 Oktober.