Jokowi: Judi Online Bukan Hanya Pertaruhkan Uang, tapi Masa Depan Keluarga

12 Juni 2024 21:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
Presiden Jokowi membuka Jakarta Fair Kemayoran 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (12/6/2024). Foto: Nadia Riso/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi membuka Jakarta Fair Kemayoran 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (12/6/2024). Foto: Nadia Riso/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi memberikan komentar mengenai judi online yang semakin meresahkan. Teranyar, seorang polwan Briptu Fadhilatun Nikmah (28) membakar suaminya yang juga polisi yaitu Briptu Rian Dwi Wicaksono (29) karena memakai uang keluarga untuk judi online.
ADVERTISEMENT
Jokowi berpesan agar masyarakat tidak terlibat judi baik secara online atau tidak. Ia mengingatkan banyak kerugian yang ditimbulkan akibat judi online.
"Secara khusus saya ingin sampaikan jangan judi, jangan judi, jangan berjudi baik secara offline maupun online," tegas Jokowi dalam keterangannya, Rabu (12/6).
"Dan sudah banyak terjadi karena judi harta benda habis terjual, karena judi suami istri bercerai, karena judi melakukan kejahatan, melakukan kekerasan bahkan tidak sedikit yang menimbulkan korban jiwa," lanjut Jokowi.
Tidak hanya menguras harta, kata Jokowi, judi online juga mempertaruhkan masa depan diri sendiri dan keluarga.
"JUdi itu bukan hanya mempertaruhkan uang, bukan hanya sekadar game atau iseng-iseng berhadiah tapi judi itu mempertaruhkan masa depan, baik masa depan diri sendiri, masa depan keluarga, dan masa depan anak-anak kita," tegasnya lagi.
ADVERTISEMENT
Jokowi Akan Bentuk Satgas Judi Online
Jokowi menuturkan, pemerintah terus berusaha memberantas judi online. Hingga saat ini, pemerintah telah menutup lebih dari 2,1 juta situs judi online.
"Dan satgas judi online juga sebentar lagi akan selesai dibentuk yang harapan kita dapat mempercepat pemberantasan judi online," ujarnya.
Judi merupakan kejahatan lintas negara, lintas batas dan lintas otoritas. Sehingga, Jokowi mengajak masyarakat untuk saling mengingatkan bahayanya judol.
"Salah satu pertahanan yang paling penting adalah pertahanan masyarakat kita sendiri, pertahanan masyarakat kita sendiri dan juga pertahanan pribadi-pribadi kita masing-masing. Oleh karenanya saya mengajak seluruh tokoh agama, tokoh masyarakat, masyarakat luas untuk saling mengingatkan, saling mengawasi dan juga melaporkan jika ada indikasi tindakan judi online," pungkasnya.
ADVERTISEMENT