Jokowi: Kapal Asing di Natuna Masuk ZEE, Bukan Teritorial Indonesia

8 Januari 2020 11:47 WIB
Presiden Joko Widodo tiba di Pangkalan TNI AU Raden Sadjad, Kabupaten Natuna, Riau, Rabu (8/1). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo tiba di Pangkalan TNI AU Raden Sadjad, Kabupaten Natuna, Riau, Rabu (8/1). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Pulau Natuna, Kepulauan Riau. Jokowi hadir di Natuna saat ramai pembicaraan kapal coast guard China masuk ke perairan Natuna.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, Jokowi memastikan, kondisi terkini Pulau Natuna. Dia juga menanyakan soal kapal China yang masuk ke perairan Natuna kepada Panglima TNI.
Presiden Joko Widodo tiba di Pangkalan TNI AU Raden Sadjad, Kabupaten Natuna, Riau, Rabu (8/1). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
Dari hasil pemeriksaan, Jokowi mendapati fakta bahwa kapal China tidak masuk dalam teritorial kedaulatan RI. Mereka masuk dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) RI.
"Saya tanyakan ke Panglima ada kapal yang masuk ke wilayah teritorial, katanya enggak ada. Yang ada yang masuk ke ZEE. Itu lewat semua kapal bisa. Tapi hati-hati kalau dia nyuri ikan baru itu diusir atau ditangkap. Tapi tidak masuk dalam teritorial Indonesia. Tolong dibedakan," kata Jokowi di Natuna, Kepulauan Riau, Rabu (7/1).
Presiden Joko Widodo tiba di Pangkalan TNI AU Raden Sadjad, Kabupaten Natuna, Riau, Rabu (8/1). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi meminta, masyarakat harus lebih jernih melihat peristiwa ini. Dia menegaskan, tak ada tawar menawar bila ada kapal asing yang masuk ke wilayah kedaulatan Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Namannya kedaulatan tidak ada tawar menawar untuk kedaulatan. Tapi kita harus tahu apakah kapal negara asing ini masuk ke wilayah teritorial kita apa enggak. Enggak ada yang masuk ke teritorial kita," tutur Jokowi.
Presiden Joko Widodo tiba di Pangkalan TNI AU Raden Sadjad, Kabupaten Natuna, Riau, Rabu (8/1). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
Untuk itu, Jokowi meminta warga memperhatikan betul perbedaan antara wilayah teritorial dengan Zona Ekonomi Eksklusif.
"Kalau ini campur aduk ini kita bingung. Kedaulatan tidak bisa dan tidak ada yang namannya tawar menawar," ucap dia.