Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Calon presiden Joko Widodo merespons pernyataan rivalnya, Prabowo Subianto, soal adanya kebocoran anggaran negara yang ternyata diamini oleh KPK. Prabowo di Pilpres 2014 pernah menyebut ada kebocoran anggaran negara Rp 1.000 triliun, yang saat itu menuai pro kontra.
ADVERTISEMENT
Namun, KPK beberapa hari lalu merilis ternyata memang kebocoran anggaran negara, bahkan angkanya lebih besar dari hitungan Prabowo yaitu Rp 2.000 triliun. Merespons temuan ini, Jokowi meminta Prabowo untuk mengungkap data kebocoran lebih rinci.
"Tadi kan sudah dijawab KPK juga, saya mau jawab apa lagi? Kalau bocor ya laporkan saja ke KPK yang bocor di sebelah mana, bocornya di keran mana, di sektor apa, jumlahnya berapa," ucap Jokowi kepada wartawan usai acara deklarasi di ICE BSD, Tangerang, Minggu (7/4).
"Bawa bukti-bukti, nih KPK tangkap itu, tangkap itu," kata Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Jangan dikira kita... kita ini ingin memperbaiki. Mungkin ada kebocoran, tunjukkan di mana, kita perbaiki," tegas Jokowi.
Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Basaria Pandjaitan mengungkapkan, adanya kebocoran pendapatan negara yang jumlahnya hampir Rp 2.000 triliun. Angka itu didapat dari penghitungan Litbang KPK.
"Perhitungan Litbang KPK, harusnya bisa terima Rp 4.000 triliun, tapi kenyataannya APBN kita Rp 2.000 triliun sekian, jadi hampir separuh, lebih mungkin. Kalau kita maksimal dan benar tidak ada kebocoran, maka Rp 4.000 triliun bisa dicapai," ujar Basaria.
Data KPK itu seperti mengonfirmasi pernyataan Prabowo yang disampaikan sejak Pilpres 2014. Saat itu Prabowo menyebut ada kebocoran anggaran negara Rp 1.000 triliun.
ADVERTISEMENT
"Waktu itu saya menghitung saya diejek, minimal Rp 1.000 triliun, bukan dibantah, bukan disanggah. Diejek. Ada sebagian elite kerjanya menghina dan mengejek," kata Prabowo di Balai Kartini, Jakarta.
"Saya bersyukur Alhamdulillah dua hari lalu kalau tidak salah, salah satu pimpinan KPK (mengatakan) kebocoran yang dihitung KPK Rp 2.000 triliun. Bahkan, ada menteri-menteri pemerintahan sendiri yang mengatakan lost kita di sektor-sektor tertentu bahkan lebih dari itu. Jadi, akhirnya, yang benar siapa?" ucapnya.