Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo memimpin upacara peringatan hari lahir Pancasila, yang jatuh pada tanggal 1 Juni. Dalam pidatonya, Jokowi menyebut bahwa saat ini persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia tengah mengalami cobaan.
ADVERTISEMENT
"Kehidupan berbangsa dan bernegara kita selalu mengalami tantangan. Kebinekaan kita selalu diuji. Saat ini ada pandangan dan tindakan yang mengancam kebinekaan dan ke ikaan kita," ujar Jokowi dalam pidatonya di halaman gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Kamis (1/6).
Jokowi menyebut bahwa saat ini ada sikap tidak toleran yang mengusung ideologi selain Pancasila. Tak hanya itu, maraknya informasi palsu atau hoax semakin menggoyahkan kebinekaan, yang selama ini menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
"Masalah ini semakin mencemaskan tatkala diperparah oleh penyalahgunaan media sosial yang menggaungkan berita bohong," kata Jokowi.
Kodrat Indonesia, menurut Jokowi, adalah keberagaman, dengan banyaknya budaya yang berbeda-beda, dari Sabang hingga Merauke.
ADVERTISEMENT
"Berbagai etnis, bahasa, adat istiadat, agama, kepercayaan dan golongan bersatu padu membentuk Indonesia. Itu lah kebhinekaan tunggal ika-an kita," tegas Jokowi.
Bangsa Indonesia perlu belajar dari pengalaman berbagai negara di dunia yang dihantui radikalisme, terorisme, hingga perang saudara. Selama ini Indonesia dapat menghindari itu semua berkat Bhinneka Tunggal Ika, yang menjadi pedoman kita dalam bernegara.
"Kita bisa hidup rukun dan bergotong royong untuk memajukan negeri. Dengan Pancasila, Indonesia adalah harapan dan rujukan masyarakat internasional untuk membangun dunia yang damai, adil dan makmur di tengah kemajemukan," kata Jokowi.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 20:55 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini