Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo melayat almarhum Gus Sholah di rumah duka, Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan. Jokowi menyampaikan dukacita kepada keluarga.
ADVERTISEMENT
"Saya atas nama pemerintah negara dan seluruh masyarakat Indonesia menyampaikan dukacita yang mendalam atas berpulangnya ke rahmatullah Bapak KH. DR. Ir. Salahuddin Wahid (atau) Gus Sholah tadi malam jam 20.55 WIB di Rumah Sakit Harapan Kita," kata Jokowi di Senin (3/2).
Jokowi mengenang Gus Sholah sebagai tokoh Muslim yang penting bagi Indonesia. Ia menyebut Gus Sholah adalah panutan bagi seluruh masyarakat.
"Beliau adalah cendekiawan muslim yang menjadi panutan kita bersama dan baru saja kita semuanya masyarakat Indonesia sangat kehilangan atas pulangnya beliau ke rahmatullah," tutur Jokowi.
"Semoga segala amal baik Gus Sholah diterima di sisi Allah subhana wa ta'ala, khusnul khotimah dan yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran," lanjutnya.
Jokowi mengungkapkan terakhir kali bertemu dengan Gus Sholah saat berkunjung ke Pondok Pesantren Tebuireng. Ia mengatakan, Gus Sholah banyak memberikan pandangan terkait Islam dan hubungannya terhadap kebangsaan.
ADVERTISEMENT
"Ya terakhir saya bertemu beliau di Istana, sebelumnya di Jombang (Ponpes) Tebuireng. Intinya beliau banyak menyampaikan mengenai keislaman, keindonesiaan. Saya kira hal yang terkait dengan Islam dan kebangsaan yang disampaikan beliau kepada saya," tutupnya.
Gus Sholah sempat dirawat selama dua pekan di RS Jantung Harapan Kita karena gangguan ritme jantung. Ia meninggal pada Minggu (2/2) pukul 20.55 WIB.
Gus Sholah tak hanya dikenal sebagai ulama, tapi juga aktivis dan politisi. Adik kandung Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini pernah menjabat sebagai anggota MPR pada tahun 1998.
Rencananya, Gus Sholah akan dimakamkan di Pondok Pesantren Tebuireng, berdampingan dengan Gus Dur.