Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
![RSPAD, Wiranto, Jokowi](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_1280/v1570769110/ozrrpizqkf3w2ffttukt.jpg)
![Presiden Joko Widodo memberikan keterangan kepada wartawan usai menjenguk Menkopolhukam Wiranto di RSPAD Gatot Subroto, Jumat (11/10/2019). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1570769110/ozrrpizqkf3w2ffttukt.jpg)
ADVERTISEMENT
Insiden penyerangan terhadap Menkopolhukam Wiranto berdampak pada peningkatan pengamanan di lingkup pejabat negara, termasuk presiden. Menurut Presiden Joko Widodo, pengamanan masih berjalan seperti biasa, namun dengan kewaspadaan yang lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
"Pengamanan paspampres lebih waspada, biasa saja, tetap seperti biasa. Kewaspadaan paspampres akan lebih ditingkatkan," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jumat (11/10).
Jokowi menyebut, insiden ini tidak membuatnya mengurungkan kebiasaan blusukan. Termasuk berfoto bersama masyarakat.
"Masih lah. Selfie saja enggak apa-apa," tuturnya.
Sementara itu, Komandan Paspampres Mayor Jenderal Maruli Simanjuntak menyebut pengamanan Jokowi sudah sesuai standar. Ia memastikan, semua berjalan sesuai dengan SOP yang berlaku.
"Kita sudah hitung, semua ada SOP-nya. Ya kalau kami saat dropping, harusnya sudah clear," kata Maruli.
Ia juga memastikan, tidak ada penambahan personel keamanan untuk presiden.
"Tidak ada (penambahan pasukan). Kami sudah siaga dan mudah-mudahan tak terjadi ya," pungkasnya.