Jokowi Kirim Tim Dokter Kepresidenan untuk Tangani Novel Baswedan

13 April 2017 13:18 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Jokowi dan Ridwan Kamil di Teras Cihampelas (Foto: Dok. Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi dan Ridwan Kamil di Teras Cihampelas (Foto: Dok. Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)
Presiden Joko Widodo memberikan bantuan khusus bagi penyidik senior KPK, Novel Baswedan. Jokowi mengirimkan tim dokter kepresidenan untuk membantu penyembuhan mata Novel yang disiram air keras pada Selasa (11/3).
ADVERTISEMENT
Menurut sumber di Istana Kepresidenan, tim dokter yang biasa khusus menangani Jokowi telah ditugaskan untuk membantu penyembuhan Novel sejak hari Selasa. Bahkan, tim dokter kepresidenan juga ikut ke Singapura dan berkoordinasi dengan tim dokter yang menangani Novel.
Setelah mendapat kabar terkait kejadian yang menimpa Novel, Presiden Jokowi langsung memerintahkan agar pemerintah membantu. Presiden juga secara khusus menugaskan tim dokter kepresidenan untuk membantu penyembuhan penyidik senior KPK itu.
Novel Baswedan dibawa ke Singapura kemarin. Mata kiri Novel terluka parah usai disiram air keras oleh dua orang yang kini masih diburu polisi.
Novel Baswedan disiram air keras. (Foto: Antara/Aprillio Akbar)
zoom-in-whitePerbesar
Novel Baswedan disiram air keras. (Foto: Antara/Aprillio Akbar)
Wakil Presiden Jusuf Kalla membenarkan pemerintah akan membantu pengobatan Novel. Bahkan, pimpinan KPK juga sudah menemui Wapres untuk berkoordinasi soal penyembuhan Novel.
ADVERTISEMENT
"Jadi pemerintah membantu pengobatan. Ini kan musibah KPK dan penyidik seniornya. Ini pemerintah ya, bukan pribadi. Nanti dikira gratifikasi," kata Wapres Jusuf Kalla di Istana Wapres, Kamis (13/4).
Menurutnya pemerintah dianggap perlu untuk membantu aparat negara yang mengalami musibah dalam menjalankan tugas negaranya. Terlebih kepada Novel yang kini menyidik salah satu perkara besar.
"Kita tidak tahu apakah ada hubungannya atau tidak tapi dia dibutuhkan oleh KPK. Sebagai petugas negara, pemerintah membantu," jelasnya.