Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Jokowi: La Nyalla Minta Maaf 3 Kali, Sebar Obor Rakyat dan Isu PKI
17 Desember 2018 15:18 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:52 WIB
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi berbicara terkait adanya pengakuan soal sejumlah fitnah yang menerpanya. Salah satunya isu mengenai PKI yang disebarkan oleh mantan politikus Gerindra, La Nyalla Mattalitti.
ADVERTISEMENT
Menurut Jokowi, La Nyalla sudah mengakui bahwa isu terkait PKI dibuat dan disebarkan oleh dirinya. Ia pun mengatakan bahwa La Nyalla sudah meminta maaf sebanyak tiga kali kepadanya.
"Ya memang bukan PKI, ya memang bukan. Pak La Nyalla sudah ketemu saya di Surabaya, sudah minta maaf 3 kali," kata Jokowi di acara konsolidasi caleg PKB dan Haul Gus Dur di Balai Sarbini, Jakarta, Senin (17/12).
Menurutnya permintaan maaf yang pertama mengenai penyebaran tabloid Obor Rakyat. Jokowi menuturkan, La Nyalla sudah meminta maaf terkait hal tersebut.
Selain mengenai tabloid Obor Rakyat, La Nyalla pun mengakui bahwa dirinya yang menyebar isu Jokowi PKI. Tabloid Obor Rakyat menyebar pada 2014 lalu saat Pilpres. Isinya salah satunya yang menyerang Jokowi soal keturunan dan agamanya.
"Yang pertama "ya, Pak, saya ini yang menyebarkan Obor Rakyat yang di dalamnya menjelek-jelekan Bapak, jadi saya mohon maaf". Kemudian yang kedua "Pak, ini saya yang menyebarkan mengenai PKI, oleh sebab itu saya juga minta maaf." Yang ketiga enggak bisa saya sampaikan," imbuh Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Artinya kembali lagi itu isu-isu seperti tadi dimunculkan karena kepentingan politik sesaat, kembali lagi tata krama, sopan santun dalam kita berpolitik harus dikedepankan," tambah Jokowi.
Terkait dukungan La Nyalla kepada dirinya, ia mengatakan hal tersebut adalah hak pribadi. Ia pun menghargai dukungan tersebut.
"Ya itu kan hak pribadi pak La Nyalla, kita hargai saja," pungkasnya. La Nyalla saat ini tercatat sebagai calon anggota DPD dari Jawa Timur yang akan berlaku pada Pemilu 2019.