Jokowi Libatkan Intelijen BIN hingga Polri untuk Tangani Corona

14 Maret 2020 11:30 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat menghadiri acara DevCon Digital Economy Summit 2020 di Jakarta, Kamis (27/2). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat menghadiri acara DevCon Digital Economy Summit 2020 di Jakarta, Kamis (27/2). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi telah membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Cirus corona (Covid-19) yang dikomandoi oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo. Tim ini terdiri dari Kemenkes, TNI, Polri, hingga Badan Intelijen Nasional (BIN).
ADVERTISEMENT
Jokowi mengungkapkan salah satu kinerja tim ini dalam tracing Kasus 01 dan Kasus 02, seperti orang-orang yang pernah berkontak dengan mereka.
"Dalam dua hari saya sudah mendapatkan 80 nama. Yang berada di klaster ini dalam dua hari dari Tim Reaksi Cepat yang kita miliki. Kemenkes dibantu oleh intelijen BIN dan dibantu intelijen Polri. 2 hari," jelas Jokowi di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat (13/3) kemarin.
Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (11/3). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Hasilnya, tim ini berhasil menemukan pasien-pasien positif corona lainnya yang berkaitan dengan Kasus 01 dan Kasus 02.
Ia menuturkan pemerintah juga terus berkoordinasi dengan kementerian hingga pemda untuk semakin memperkuat penanganan virus corona di Indonesia.
"Pemerintah telah dan akan terus melakukan contact tracking atau pelacakan. Seperti tadi yang sudah saya sampaikan, yang dikoordinasi oleh BNPB mendampingi Kemenkes dan didampingi TNI, Polri, terhadap orang yang telah melakukan kontak dengan pasien yang dinyatakan positif Covid-19," ungkap dia.
Pos Pemantauan Virus Corona RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Jokowi memastikan penanganan virus corona yang kini telah dinyatakan sebagai pandemi terus menjadi perhatian pemerintah.
ADVERTISEMENT
"Langkah-langkah serius telah kita ambil, tetapi juga saya sampaikan, di saat yang bersamaan kita tidak ingin menciptakan rasa panik, tidak ingin menciptakan keresahan di tengah masyarakat," tuturnya.
"Dalam penanganan memang kita tidak bersuara. Kita semuanya harus tetap tenang dan berupaya keras menghadapi kasus ini," tutup Jokowi.
Hingga Jumat (13/3) sore, pemerintah mengumumkan tambahan 35 kasus positif corona di Indonesia. Jumlah ini bertambah dua kali lipat dalam dua hari, dengan angka kematian 4 orang.