Jokowi-Ma'ruf Diyakini Bisa Gaet Massa Milenial dan Umat Islam

11 Agustus 2018 13:47 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Diskusi Prespektif Indonesia di Gado-Gado Boplo, Jakarta (11/8/18). (Foto: Reki Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Diskusi Prespektif Indonesia di Gado-Gado Boplo, Jakarta (11/8/18). (Foto: Reki Febrian/kumparan)
ADVERTISEMENT
Dipilihnya Ma'ruf Amin sebagai Cawapres Jokowi menimbulkan beragam komentar dan pertanyaan. Salah satunya adalah bagaimana cara mereka menggaet pemilih milenial, yang jumlahnya di atas 50 persen.
ADVERTISEMENT
Ma'ruf, oleh sebagian kalangan, dinilai terlalu tua untuk dikenal generasi milenial, namun daya tawarnya besar di kalangan umat Muslim. Tetapi kubu Jokowi masih yakin, pasangan ini mampu meraih suara milenial dan umat Islam secara signifikan.
“(Menggaet Millenial) Bukan dengan disimbolkan dengan wapres, kami simbolkan Presiden, semua persoalan lain lantas akan selesai dengan wapres,” kata Politisi NasDem, Taufiqulhadi usai diskusi Perspektif Indonesia, di Resto Gado-Gado Boplo, Jalan Gereja Theresia, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (11/8).
Capres Jokowi dan Cawapres Ma'ruf Amin melambaikan tangan seusai mendaftarkan diri di gedung KPU, Jakarta, Jumat (10/8/2018).  (Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
zoom-in-whitePerbesar
Capres Jokowi dan Cawapres Ma'ruf Amin melambaikan tangan seusai mendaftarkan diri di gedung KPU, Jakarta, Jumat (10/8/2018). (Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Menurut Taufiq, Jokowi akan dicitrakan dengan usianya yang relatif muda, fisik yang prima, dan tampilanya yang kerap menampilkan simbol millenial. Sebut saja saat ia berkendara dengan sepeda motor custom, lengkap dengan jaket jeans di Bogor.
ADVERTISEMENT
Sedangkan posisi Ma'ruf Amin akan digunakan untuk mengambil ceruk yang tak tercover oleh Jokowi. Seperti menggaet umat Muslim, yang selama ini merasa Jokowi tidak terlalu dekat dengan golongan Islam.
“Harus kita pahami tidak smua ceruk bisa kita ambil, kemungkinan muncul lagi, bahwa ceruk yang ada menurut kami mampu mempertahankan, ceruk yang harus direbut kembali, ceruk yang sebelumnya lepas, seperti sebagian umat yang enggak bersama dengan kami,” tambah Taufiq.
Taufiq menambahkan, selama ini yang paling penting tetap sosok sang Presiden sebagai modal utama untuk dipromosikan dalam kampanye pemenangan. Asalkan keduanya tetap bisa berjalan secara harmonis.
“Yang paling penting pasangan ini bisa harmonis,” pungkasnya.