Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Jokowi Masuk Nominasi Tokoh Paling Korup Dunia 2024 Versi OCCRP, Ini Kata KPK
2 Januari 2025 10:34 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) masuk nominasi sebagai tokoh paling korup di dunia versi Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP—organisasi jurnalisme investigasi dunia).
ADVERTISEMENT
Sejumlah pihak pun mendorong hal tersebut dapat menjadi perhatian serius KPK. Juru bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto, angkat bicara terkait masuknya Jokowi dalam nominasi tokoh terkorup di dunia tersebut.
Tessa menekankan bahwa semua warga negara Indonesia memiliki kedudukan yang sama di depan hukum. Ia pun meminta sejumlah pihak yang memiliki informasi dan bukti pendukung terkait hal tersebut agar melaporkan kepada aparat penegak hukum (APH).
"Semua warga negara Indonesia, memiliki kedudukan yang sama di muka hukum. KPK mempersilakan bila ada pihak-pihak yang memiliki informasi dan bukti pendukung, tentang adanya perbuatan tindak pidana korupsi Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara, untuk dapat dilaporkan menggunakan saluran dan cara yang tepat ke Aparat Penegak Hukum," ujar Tessa kepada wartawan, Kamis (2/1).
ADVERTISEMENT
"Baik itu ke KPK, maupun ke Kepolisian atau Kejaksaan yang memang memiliki kewenangan menangani tindak pidana korupsi," jelas dia.
Sementara itu, IM57+ Institute—wadah eks pegawai KPK—, menilai bahwa laporan yang dirilis oleh OCCRP sebagai organisasi kredibel memang telah banyak membongkar skandal korupsi dan kejahatan terorganisir pada tingkat internasional.
Oleh karenanya, Ketua IM57+ Institute Lakso Anindito menyebut bahwa masuknya nama Jokowi sebagai nominasi tokoh terkorup tersebut juga telah dipertimbangkan secara komprehensif.
"Selain popular vote, tentunya para dewan juri yang kredibel telah mempertimbangkan secara komprehensif mengapa memasukkan Jokowi sebagai salah satu finalis," kata Lakso kepada wartawan, Kamis (2/2).
Lakso pun menyinggung indeks persepsi korupsi (IPK) Indonesia yang terus stagnan di akhir periode pemerintahan Jokowi. Menurutnya, hal tersebut juga menunjukkan kinerja pemberantasan korupsi di Indonesia yang terus menurun.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, berbagai permasalahan dugaan kasus korupsi yang menyeret keluarga Jokowi juga dinilai sebagai faktor yang membuat namanya berada dalam nominasi tokoh terkorup di dunia.
"Terlebih, adanya berbagai skandal yang diduga melibatkan keluarga Presiden seperti Blok Medan pada kasus korupsi Gubernur Maluku Utara dan kasus fasilitas private jet serta catatan skandal MK," kata Lakso.
"Mungkin, ini dapat menjadi pintu masuk karena tentunya penegak hukum bisa mendapatkan informasi dari sumber mana pun, termasuk OCCRP," lanjutnya.
Lebih lanjut, Lakso pun menekankan agar permasalahan ini menjadi catatan dan masukan bagi Presiden RI Prabowo Subianto agar tak mengulangi kesalahan serupa.
"Presiden terpilih harus selalu berpikir mengenai legacy yang akan terus hidup selama pemerintahannya," pungkas dia.
ADVERTISEMENT
Adapun Jokowi masuk ke dalam nominasi pemimpin terkorup dunia versi OCCRP bersama 4 nama lain, yakni Presiden Kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, Mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina dan Konglomerat India Gautam Adani.
Laman tersebut tidak memuat data apa pun terkait nama Jokowi. Hanya ada profil dewan juri, semisal Alia Ibrahim, CEO media daraj.com; dan pendiri OCCRP yaitu Paul Radu dan Drew Sullivan.
Presiden Suriah, Bashar al-Assad, menjadi tokoh yang dianugerahi OCCRP sebagai “Person of the Year” dari tokoh-tokoh terkorup serta kejahatan terorganisir selama 2024 ini.
Tanggapan Jokowi
Jokowi tidak ingin ambil pusing mengenai hal ini. Sambil tersenyum, Jokowi pun menjawab soal nominasi "tokoh terkorup" itu.
"Korupsi apa? Yang dikorupsi apa? Ya dibuktikan, apa," tutur Jokowi kepada wartawan di rumah Solo, Selasa (31/12).
ADVERTISEMENT
"Sekarang banyak sekali fitnah, banyak sekali framing jahat. Banyak sekali tuduhan-tuduhan tanpa ada bukti. Terjadi sekarang ini," tandasnya.