Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo mengapresiasi demonstrasi yang dilakukan mahasiswa sejak Senin (23/9) di Jakarta dan sejumlah daerah lainnya. Menurut Jokowi, demo yang dilakukan mahasiswa merupakan wujud nyata demokrasi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Saya sampaikan penghargaan saya, apresiasi saya terhadap demonstrasi yang dilakukan oleh para mahasiswa. Yang ingin saya, kita, bentuk sebuah demokrasi di negara kita," kata Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (26/9).
Seluruh aspirasi dan masukan dari mahasiswa, kata Jokowi, akan dijadikan catatan. Jokowi juga meminta agar mahasiswa tidak merusak fasilitas umum dan bertindak anarkis selama menyampaikan aspirasinya.
"Masukan-masukan yang disampaikan kepada saya dalam demo itu jadi catatan besar dalam rangka memperbaiki yang kurang di negeri kita," tuturnya.
"Yang paling penting jangan demo rusak fasilitas umum, anarkis yang merugikan kita semua. Saya rasa itu," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, mahasiswa dari sejumlah universitas melakukan demonstrasi di Gedung DPR pada Senin (23/9) dan Selasa (24/9). Tidak hanya mahasiswa dari Jabodetabek, mahasiswa dari sejumlah daerah juga ikut hadir dalam demonstrasi tersebut. Di antaranya dari Jawa Barat, Semarang, Yogyakarta, dan Medan.
ADVERTISEMENT
Sejumlah tuntutan disampaikan oleh mahasiswa dalam aksi tersebut. Di antaranya menolak UU KPK yang revisinya telah disahkan oleh DPR di rapat paripurna, menghentikan RKUHP, dan menolak sejumlah RUU lain yang dinilai bermasalah.
Sayangnya, aksi tersebut berakhir ricuh. Ratusan mahasiswa harus mendapatkan perawatan di rumah sakit karena terluka terkena gas air mata. Sejumlah fasilitas umum seperti gerbang tol hingga pos polisi rusak akibat aksi anarkis yang dilakukan massa bukan mahasiswa.