Jokowi Minta Kamboja Implementasikan MoU Pemberantasan Kejahatan Transnasional

5 Maret 2024 16:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Australia, Selasa (5/3/2024). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Australia, Selasa (5/3/2024). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet di Hotel Park Hyatt, Australia. Dalam pertemuan bilateral itu, Jokowi mengapresiasi dukungan Kamboja dalam penanganan WNI yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
ADVERTISEMENT
Menurut Jokowi, diperlukan peningkatan kerja sama dalam pencegahan dan penanganan TPPO antara negara asal dan negara tujuan, serta implementasi MoU Pemberantasan Kejahatan Transnasional tahun 2023.
“MoU Pemberantasan Kejahatan Transnasional tahun 2023 perlu segera diimplementasikan, terutama pertukaran informasi intelijen dan peningkatan kapasitas kepolisian kedua negara,” kata Jokowi.
Selain itu, Jokowi mengatakan kerja sama perdagangan dan investasi melalui pengembangan konektivitas dan infrastruktur, baik sektor udara maupun laut harus ditingkatkan. Soal investasi, Jokowi menyebut BUMN Indonesia siap berkontribusi pada sektor perkeretaapian dan infrastruktur.
Kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Australia, Selasa (5/3/2024). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
“Selain itu kita juga perlu terus mendorong interaksi antarsektor bisnis untuk perkuat perdagangan dan investasi,” imbuhnya.
Selanjutnya, Jokowi menyinggung kerja sama di bidang ketahanan pangan termasuk impor beras dari Kamboja. Jokowi juga mendorong penyelesaian pembaruan MoU Kerja Sama Perdagangan Beras dan MoU Pembentukan Mekanisme Imbal Dagang untuk sepakati harga dan jumlah beras impor.
ADVERTISEMENT
“Implementasi MoU Pertanian juga perlu segera didorong khususnya tindak lanjut peningkatan kapasitas manajemen pertanian, irigasi, serta investasi pengolahan dan penyimpanan beras,” tuturnya.
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan Indonesia dan Kamboja perlu memperkuat kerja sama konkret di seluruh sektor di tengah perayaan 65 tahun hubungan diplomatik kedua negara.
"Untuk itu, saya berharap Sidang Komisi Kerja Sama Bilateral dapat dilangsungkan pada tahun ini. Saya juga mengucapkan terima kasih atas dukungan Kamboja atas keketuaan Indonesia di ASEAN tahun lalu," pungkasnya.