Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo telah memerintahkan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian untuk mengusut kasus dugaan penganiayaan Siswi SMP oleh siswi SMA di Pontianak, Kalimantan Barat.
ADVERTISEMENT
"Saya sudah perintahkan kepada Kapolri untuk tegas untuk menangani ini sesuai dengan prosedur hukum, tegas," kata Jokowi saat menghadiri Silatnas Pemerintah Desa di Tennis Indoor, GBK, Senayan, Jakarta, Rabu (10/4).
Jokowi menyebut, kejadian ini berkaitan dengan perubahan pola interaksi antar masyarakat. Khususnya ketika teknologi sudah mengambil alih.
"Kita semuanya sedih, kita semuanya berduka atas peristiwa perundungan itu. Tapi yang jelas ini pasti ada sesuatu masalah yang berkaitan dengan pola interaksi sosial antar masyarakat yang sudah berubah, lewat media sosial," kata Jokowi.
Menurutnya perlu adanya keterlibatan orang tua hingga guru di sekolah dalam memantau, menyikapi bersama-sama bagaimana pola interaksi di kalangan anak-anak tersebut di media sosial.
"Karena pola interaksi sosial yang sudah berubah, sehingga orang tua, guru, masyarakat itu juga bersama-sama merespons setiap perubahan-perubahan yang ada, meluruskan hal-hal yang tidak betul di lapangan, ini harus disikapi bersama," kata Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Karena ada sebuah pergeseran, ada masa transisi, pola interaksi sosial antar masyarakat yang berubah karena keterbukaan media sosial," timpalnya.
Peristiwa berawal saat korban dijemput oleh salah satu siswi SMA untuk menemui kakak sepupu korban. Setelah bertemu sepupunya, korban diajak pergi dan dibonceng oleh sepupunya itu ke suatu tempat. Sementara siswi SMA yang semula berangkat bersama korban menunjukkan akan ke arah mana korban dan kakak sepupunya dibawa.
Ketika sampai di sebuah lokasi, ternyata salah satu pelaku sedang menunggu. Kemudian, pelaku itu langsung menyiram kepala korban dari belakang dengan air. Lalu, ada pula yang menarik rambut korban sambil menendang bagian belakang badannya.
Penganiayaan berakhir saat warga setempat melewati lokasi itu. Para pelaku langsung melarikan diri. Pelaku berjumlah tiga orang, namun diduga terdapat 8 hingga 12 siswi lainnya yang menyaksikan peristiwa tersebut sambil tertawa tanpa ada upaya menolong.
ADVERTISEMENT
Di kasus ini, korban tak terkait langsung bahkan tak mengenal pelaku, melainkan kakak sepupunya yang diincar tiga pelaku. Namun, tak hanya sepupunya yang dianiaya, korban juga ikut dirundung hingga mengalami luka berat.