Jokowi Minta OKI Desak Perundingan Damai Israel-Palestina: RI Siap Berkontribusi

12 November 2023 2:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi bertemu dengan para pemimpin negara Islam yang menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di King Abdulaziz International Convention Center (KAICC), Riyadh, Arab Saudi, Sabtu (11/11/2023). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi bertemu dengan para pemimpin negara Islam yang menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di King Abdulaziz International Convention Center (KAICC), Riyadh, Arab Saudi, Sabtu (11/11/2023). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo mendorong Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk bersatu dan berada di garda terdepan dalam penyelesaian krisis di Gaza, Palestina. Hal tersebut disampaikan Jokowi saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di King Abdulaziz International Convention Center (KAICC), Riyadh, Arab Saudi, Sabtu, (11/11).
ADVERTISEMENT
"OKI harus bersatu, harus berada di garis depan menggunakan semua cara damai, semua pengaruh, dan semua upaya diplomasi untuk bela keadilan dan kemanusiaan bagi Palestina," ujar Jokowi dikutip dari keterangan Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Minggu (12/11).
Jokowi mendukung penyelenggaraan KTT OKI karena dinilai tepat. Ia menegaskan bahwa OKI harus mampu menghasilkan hal konkret agar kekejaman Israel di Gaza dapat segera dihentikan.
"Satu bulan telah terjadi kekejaman ini dunia seolah benar-benar tidak berdaya. Lebih dari 7,9 miliar penduduk dunia, lebih dari 190 pimpinan negara, tapi sampai saat ini tak satu pun mampu hentikan kekejaman ini," ungkapnya.
Untuk itu, Jokowi menyampaikan empat saran konkret saat berbicara di hadapan para pemimpin negara Islam. Pertama, ia mendesak agar gencatan senjata segera dilakukan.
ADVERTISEMENT
"Tanpa gencatan senjata, situasi tak akan membaik. Israel telah gunakan narasi 'self defense' dan terus lakukan pembunuhan rakyat sipil. Ini tak lain sebuah collective punishment. Kita semua harus cari jalan agar Israel segera lakukan gencatan senjata," tegasnya.
Kedua, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mendorong agar bantuan kemanusiaan dipercepat dan diperluas jangkauannya. OKI harus mengusulkan mekanisme bantuan yang lebih bisa diprediksi dan berkelanjutan mengingat situasi kemanusiaan di Gaza sangat memprihatinkan.
Pasukan Israel terlihat selama operasi di Gaza utara, di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas, pada Rabu (8/11/2023). Foto: Daphne Lemelin/AFP
"Situasi kemanusiaan sangat memprihatinkan. Contoh, RS Indonesia di Gaza Utara terus menjadi sasaran serangan Israel, sejak kemarin sudah kehabisan bahan bakar. Indonesia meminta semua pihak untuk menghormati hukum humaniter internasional," jelasnya.
Ketiga, Presiden Jokowi menyerukan agar OKI menggunakan semua lini untuk menuntut pertanggungjawaban Israel terhadap kekejaman kemanusiaan yang telah dilakukan. Misalnya, mendesak diberikannya akses pada Independent International Commission of Inquiry on the Occupied Palestinian Territory yang dibentuk Dewan HAM PBB untuk melaksanakan mandatnya.
ADVERTISEMENT
"Dan terus mendukung proses advisory opinion di Mahkamah Internasional," imbuhnya.
Keempat, OKI harus mendesak agar perundingan damai segera dimulai kembali demi terwujudnya solusi dua negara dan menolak pemikiran solusi satu negara. Menurutnya, solusi satu negara hanya akan membuat Palestina dikorbankan.
"Jika memang mekanisme quartet sudah tidak dapat diandalkan, maka OKI harus mendorong proses negosiasi damai dengan format baru, dan Indonesia siap berkontribusi dalam negosiasi damai tersebut," ucapnya.
Di penutup pernyataannya, Presiden Jokowi meminta dukungan dari para pemimpin OKI untuk menyampaikan hasil dari KTT Luar Biasa OKI kepada Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
"Dari Riyadh saya sudah terjadwal melakukan kunjungan bilateral ke Amerika Serikat. Dengan izin para pemimpin, saya akan sampaikan hasil keputusan OKI hari ini kepada Presiden Biden," tandasnya.
ADVERTISEMENT