Jokowi Minta Stafsus Milenial Bikin Inovasi Kartu Prakerja dan Mekaar

2 Desember 2019 15:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo (tenga) bersama staf khusus yang baru dari kalangan milenial ketika diperkenalkan di halaman tengah Istana Merdeka Jakarta, Kamis (21/11).  Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo (tenga) bersama staf khusus yang baru dari kalangan milenial ketika diperkenalkan di halaman tengah Istana Merdeka Jakarta, Kamis (21/11). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Joko Widodo mulai mengerucutkan tugas-tugas yang diberikan kepada tujuh staf khusus milenialnya. Meski tak dirinci tugas masing-masing per orang, namun Jokowi meminta mereka ikut merealisasikan program kerja yang dicanangkannya saat kampanye untuk periode kedua.
ADVERTISEMENT
Salah satu tugas yang diberikan Joko Widodo kepada staf khususnya adalah Kartu Prakerja.
"Yang kita inginkan, stafsus nanti bisa memberikan masukan untuk pembaharuan, inovasi-inovasi, terutama dalam kebijakan-kebijakan yang kita buat. Contoh, Kartu Prakerja, sudah saya sampaikan kepada mereka," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (2/12).
"Coba, Kartu Prakerja nanti dikonsep, dilaksanakan seperti apa, agar gampang dikontrol," lanjutnya.
Presiden Joko Widodo ajak dua staf millenialnya, Putri Tanjung dan Andi Taufan Garuda Putra, saat kunjungan kerja ke Subang, Jawa Barat. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev
Lalu ada program lainnya yakni Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera). Program ini sebenarnya telah digalakkan sejak 2015. Namun, Jokowi ingin program tersebut diperbaiki, dan tugas itulah diberikan ke staf-staf khususnya.
"Berkaitan dengan nasabah Mekaar, yang produknya macam-macam sekali, gimana itu bisa kemasannya diperbaiki, merek diperbaiki. Kemudian dibuatkan marketplace yang baik," ujar Jokowi.
ADVERTISEMENT
Tujuh staf khusus milenialnya juga diminta meningkatkan sistem pendidikan di Indonesia. Artinya, mereka diharapkan bisa memberikan inovasi pada sistem pendidikan, yang disesuaikan dengan perkembangan teknologi hingga ke daerah pelosok.
"Kemudian, berkaitan juga masalah masukan untuk dunia pendidikan kita seperti apa. Kadang-kadang apa yang kita pikirkan dengan apa yang dipikirkan oleh stafsus yang muda-muda itu sangat berbeda sekali. Tapi, sekali lagi, dengan luas wilayah kita yang sangat gede banget, dengan memakai inovasi teknologi akan mempermudah," tutur dia.
Presiden Joko Widodo bersama staf khusus yang baru dari kalangan milenial ketika diperkenalkan di halaman tengah Istana Merdeka Jakarta, Kamis (21/11). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro
"Sekarang gimana ngontrol 75 ribu desa, sehingga seluruh kegiatan di situ dapat dikontrol dengan baik. Nanti akan muncul inovasi yang sangat bagus dari stafsus-stafsus saya, karena mereka bukan orang biasa," tutup Jokowi.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah mengumumkan 7 staf khusus barunya dari kalangan milenial. Mereka adalah Adamas Belva Syah Devara, Putri Indahsari Tanjung, Andi Taufan Garuda Putra, Ayu Kartika Dewi, Gracia Billy Mambrasar, Angkie Yudistia, dan Aminudin Maruf.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Subang, Jumat (29/11) lalu, Jokowi turut mengajak Putri Tanjung dan Andi Taufan. Mereka diajak untuk melihat program Mekaar, dengan harapan mereka bisa tahu kondisi di lapangan sebelum membuat terobosan baru.