Jokowi Ogah Komentari Pencopotan Dirjen Imigrasi terkait Harun Masiku

29 Januari 2020 17:24 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri sidang pleno penyampaian laporan tahun 2019 Mahkamah Konstitus di Gedung MK, Jakarta, Selasa (28/1).  Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri sidang pleno penyampaian laporan tahun 2019 Mahkamah Konstitus di Gedung MK, Jakarta, Selasa (28/1). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menkumham Yasonna Laoly mencopot Dirjen Imigrasi Ronny Sompie yang mengungkap keberadaan tersangka KPK caleg PDIP Harun Masiku. Presiden Joko Widodo saat diminta tanggapan ogah berkomentar.
ADVERTISEMENT
"Itu silakan tanyakan ke Mekumham," ucap Jokowi kepada wartawan di sela kunjungan di Cimahi, Jawa Barat, Rabu (29/1).
Terpisah, juru bicara Presiden, Fadjroel Rachman, menyebut Presiden Jokowi menaruh perhatian pada kasus yang juga melibatkan komisioner KPU Wahyu Setiawan itu. Namun tak ingin intervensi.
"Itu jadi perhatian beliau (Presiden Jokowi). Tapi sepanjang itu jadi hak dari kementerian teknis itu beliau enggak akan mencampuri, ucap Fadjroel di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Fadjroel menyebut urusan delay informasi yang jadi dalih Imigrasi Kemenkumham sepenuhnya urusan kementerian yang dipimpin Yasonna Laoly.
"Dan terkait penegakan hukumnya tolong diinfokan kepada KPK karena itu sudah masuk wilayah yang teknis, dan presiden sekali lg tidak pernah mau mencampuri urusan yang teknis yang jadi bagian menterinya," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Dirjen Imigrasi Ronny Sompie dicopot Yasonna dengan alasan untuk mengusut masalah delay informasi soal keberadaan Harun Masiku di Indonesia.
Yasonna menyebut Harun yang sedang diburu KPK masih di luar negeri sebelum OTT KPK pada Rabu (8/1). Namun ternyata Dirjen Imigrasi Ronny Sompie mengungkap Harun sudah di Indonesia sehari sebelum OTT.