Jokowi: Orang Bisa Berkarier Jauh dari Ilmu Ijazahnya, Contohnya Menkes

14 September 2021 17:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo di acara Majelis Rektor Perguruan Tinggi Indonesia, Selasa (14/9). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo di acara Majelis Rektor Perguruan Tinggi Indonesia, Selasa (14/9). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi memberikan pidato dalam acara Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri, Senin (13/9). Pidato Jokowi baru diunggah di Youtube Sekretariat Presiden hari ini.
ADVERTISEMENT
Dalam pidatonya, Jokowi meminta agar perguruan tinggi memfasilitasi mahasiswa sebesar-besarnya untuk mengembangkan talenta mereka yang belum tentu sesuai pilihan program studi, jurusan, maupun fakultas.
"Karena kita ingat pilihan prodi, jurusan, dan fakultas tidak selalu berdasarkan pada talenta. Ketidakcocokan itu kadang-kadang terasa saat kuliah. Karena yang kita tahu orang bisa berkarier yang jauh dari ilmu di ijazahnya. Yang sering saya berikan untuk contoh itu Pak Budi Gunadi Sadikin [Menkes]," kata Jokowi, Selasa (14/9).
"Itu fakultasnya di ITB fakultas Teknik Fisika Nuklir, fakultasnya Teknik Fisika Nuklir, kemudian kerjanya di bank, banking. Tapi nyatanya juga bisa melesat sampai menduduki tangga paling puncak Direktur Utama Bank mandiri. Melompat lagi jadi Menteri Kesehatan," imbuh Jokowi.
ADVERTISEMENT
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/2). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
Atas dasar itu, Jokowi berpandangan bakat-bakat mahasiswa semestinya difasilitasi sejak tingkat sarjana atau S1.
"Kenapa itu penting untuk difasilitasi? Karena semua nantinya ini akan hybrid, semuanya nantinya akan hybrid. Karena tadi, ketidakpastian global dan karena perubahan dunia yang begitu sangat cepatnya," bebernya.
Jokowi juga berpandangan saat ini mahasiswa harus paham semuanya. Mulai paham matematika, paham statistik, paham komputer, paham ilmu komputer, hingga paham bahasa.
"Bahasa itu bukan bahasa Inggris saja. Ke depan bahasa coding, hati-hati mengenai ini. Perubahan ini sangat cepat sekali karena pandemi, lebih cepat lagi karena pandemi," tandas Jokowi.