Jokowi Pantau Terus Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Akan Segera Tinjau ke Sana

14 Mei 2024 11:51 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi memberikan keterangan pers saat tinjau fasilitas kesehatan di RSUD Kabupaten Konawe, Selasa (14/5/2024). Foto: Vico/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi memberikan keterangan pers saat tinjau fasilitas kesehatan di RSUD Kabupaten Konawe, Selasa (14/5/2024). Foto: Vico/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penanganan banjir lahar dingin dan longsor yang terjadi di Sumatera Barat hingga kini masih dilakukan. Presiden Jokowi mengatakan masih terus memantau perkembangan penanganan bencana yang terjadi di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat itu.
ADVERTISEMENT
"Saya mengikuti terus dengan saksama perkembangan banjir di Kabupaten Tanah Datar, di Sumatera Barat dan saya sudah memerintahkan ke Pak BNPB untuk segera ke sana dan sudah sampai di sana dan sudah kami telepon juga perkembangannya seperti apa, kondisinya seperti apa kami ikuti," kata Jokowi di RSUD Kabupaten Konawe, Selasa (14/5).
Jokowi juga mengungkapkan keinginannya untuk berkunjung ke sana. Namun, masih mengatur waktu terlebih akses ke sana masih dalam penanganan akibat banjir lahar dingin dan longsor.
"Dan saya juga ingin ke sana tetapi masih mengatur waktu. Karena juga di sana kondisinya jalan banyak yang longsor, pengungsi juga baru ditata, dan kemudian nanti kalau waktunya sudah ketemu saya akan segera tinjau ke sana ke Sumatera Barat," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Kondisi jalan nasional yang putus di kawasan Silaiang, Tanah Datar, Sumatera Barat, Senin (13/5/2024). Foto: kumparan
Dalam kunjungannya nanti, Jokowi akan menyerahkan bantuan kepada masyarakat terdampak bencana.
"Baik memberikan bantuan dan memberikan solusi ke yang terdampak," pungkasnya.
Penanganan banjir lahar dingin Gunung Marapi dipantau langsung oleh Kepala BNPB Suharyanto. Berdasarkan data terakhir, korban tewas akibat banjir lahar dingin dan longsor mencapai 50 orang.
27 Orang dinyatakan hilang, 37 orang luka-luka, dan 3.396 orang harus mengungsi. Yang diperlukan oleh masyarakat di sana di antaranya makanan, minuman hingga lokasi pengungsian yang layak.