Jokowi Perintahkan Segera Datangkan Alat Medis, Rapid Test hingga Masker

19 Maret 2020 14:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo saat menyampaikan keterangan pers di beranda belakang Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (3/3). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo saat menyampaikan keterangan pers di beranda belakang Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (3/3). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi memerintahkan sejumlah hal kepada Kepala BNPB yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Letjen Doni Monardo terkait penanganan virus corona.
ADVERTISEMENT
Salah satu hal yang ditekankan Presiden Jokowi, kata Doni, adalah ketersediaan alat medis. Menurutnya, alat medis penanganan virus corona tengah didatangkan dari luar negeri dan lokal.
"Penekanan Presiden adalah memastikan barang dan peralatan yang dibutuhkan untuk medis segera didatangkan dan disiapkan baik dari luar negeri maupun dari lokal," jelas Doni saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (19/30.
Kepala BNPB Doni Monardo saat sambangi posko pengungsian di Jati Asih, Bekasi. Foto: Irfan Adi Saputra
Doni kemudian merinci sejumlah alat medis yang tengah dipersiapkan tersebut, salah satunya adalah rapid test.
"Seperti rapid test, APD, reagen, ventilator, dan juga masker serta hand sanitizer juga cairan disinfektan," terangnya.
Rapid test akan diimpor oleh PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau PT RNI. Perusahaan ini bakal mengimpor 500 ribu rapid test dari China.
ADVERTISEMENT
PT RNI telah mengajukan izin impor ke Kementerian Kesehatan pada 10 Maret 2020. Saat izin terbit, barang tersebut akan langsung dikirim dari Hangzhou, China.
Ilustrasi virus corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan
Sebelumnya, Doni menyebut rapid test tersebut akan lebih dulu diprioritaskan untuk daerah DKI Jakarta yang mengalami kasus positiv virus corona terbanyak.
“Hari Selasa malam kami sudah mendapatkan persetujuan untuk mendatangkan rapid test dan segala yang dibutuhkan untuk penanganan wabah virus korona. Dalam waktu dekat semua itu akan masuk Indonesia dan Jakarta akan mendapatkan prioritas untuk ditangani,” ujar Doni dalam keterangannya, Rabu (18/3).