Jokowi: Perlu Terobosan Teknologi dan Hukum atas Kejahatan Pencucian Uang

18 April 2022 10:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo melantik anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan anggota Badan Pengawan Pemilu (Bawaslu) di Istana Negara, Jakarta, Selasa (12/4).  Foto: Lukas/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo melantik anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan anggota Badan Pengawan Pemilu (Bawaslu) di Istana Negara, Jakarta, Selasa (12/4). Foto: Lukas/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menaruh perhatian besar pada tindak pidana pencucian uang. Ia menekankan pentingnya terobosan teknologi dan hukum dalam menangani kejahatan pencucian uang.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan Jokowi dalam acara ‘Peringatan 20 Tahun Gerakan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme di Istana Negara, Jakarta hari ini.
“Dalam memerangi tindak kejahatan ekonomi yang semakin masif, semakin rumit dan juga semakin kompleks, yang pertama kita perlu terus-menerus melakukan terobosan,” kata Jokowi, Senin (18/4).
“Secepatnya melakukan transformasi digital yang mengadopsi regulatory technology, menemukan terobosan hukum atas berbagai permasalahan permasalahan yang fundamental,” tegas Jokowi.
Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), menurut Jokowi, juga perlu terus meningkatkan layanan digital, mengembangkan platform-platform pelayanan baru dan menyempurnakan terobosan layanan digital yang sudah dimiliki.
“Mengembangkan pusat pelayanan digital yang lengkap, terintegrasi dan real time dan mampu melayani para pemangku kepentingan dengan cepat, mudah, tepat dan akurat,” papar Jokowi.
ADVERTISEMENT
Jokowi menekankan, seluruh kementerian dan lembaga termasuk PPATK harus menjadi vocal point dan mampu bergerak cepat.
“Memiliki kemampuan dan perangkat untuk menangani modus-modus baru tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme yang telah melewati batas-batas negara serta telah menjadi kejahatan internasional,” beber Jokowi.
Jokowi juga mengingatkan agar pihak-pihak terkait melakukan antisipasi sedini mungkin di berbagai tingkatan untuk mencegah upaya-upaya yang dapat mengganggu integritas dan stabilitas sistem perekonomian dan sistem keuangan Indonesia.
“Dan mengantisipasi peningkatan kegiatan ekonomi seperti cyber crime dan kegiatan lain yang memanfaatkan kecanggihan teknologi,” tandas Jokowi.
Hadir dalam acara itu Kepala PPATK Ivan Yustiavandana dan sejumlah menteri kabinet Indonesia maju, antara lain, Menkopolhukam Mahfud MD hingga Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
ADVERTISEMENT