Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Jokowi Pimpin Ratas Bahas Kebijakan Bebas Visa Kunjungan
7 Desember 2023 18:17 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menggelar rapat dengan Menlu Retno Marsudi, Menparekraf Sandiaga Uno, Menkeu Sri Mulyani, Menkumham Yasonna Laoly, Mendagri Tito Karnavian, dan Menaker Ida Fauziyah terkait kebijakan bebas visa kunjungan.
ADVERTISEMENT
Ditemui usai rapat, Sandiaga mengatakan kebijakan itu diharapkan membawa dampak positif bagi pariwisata dan ekonomi nasional.
"Diharapkan akan meningkatkan dampak ekonomi, kunjungan wisatawan, meningkatnya jumlah investasi, dan juga menarik kegiatan-kegiatan khususnya ekonomi digital," kata Sandiaga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (7/12).
Pemberian kebijakan bebas visa mempertimbangkan sejumlah hal. Seperti dampak ekonomi, asas timbal balik hingga aspek keamanan.
"Tadi masukan dari Ibu Menlu, Pak Mendagri, agar asas timbal balik reciprocity serta aspek keamanan juga dijaga," ungkapnya.
Saat rapat, Sandiaga mengusulkan 20 negara yang akan mendapat bebas visa kunjungan. Usulan didasarkan pada tingkat kunjungan tertinggi wisatawan luar negeri ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dalam rapat itu juga, Jokowi menginstruksikan jajarannya untuk memfinalisasi daftar negara yang akan diajukan untuk mendapat bebas visa kunjungan. Kemudian, pemerintah akan menindaklanjuti dan memberikan persetujuan terhadap negara-negara yang akan diprioritaskan untuk mendapatkan bebas visa kunjungan.
"Jadi bukan hanya wisatawan, tapi juga pertimbangannya investasi dan dampak ekonomi. Jadi semua yang menguntungkan untuk kebangkitan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat kita," kata Sandiaga.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 20:55 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini