Jokowi: PM China Sambut Baik Ekspor Sarang Walet hingga Buah Naga

7 Mei 2018 13:23 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Beranda Talk Jokowi dan PM China Li. (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Beranda Talk Jokowi dan PM China Li. (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kerja sama perdagangan antara Indonesia dan China menjadi perhatian pemerintah, terutama terkait ekspor. Permasalahan tersebut menjadi bahan pembicaraan saat pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dan PM China Li Keqiang di Istana Bogor, Senin (7/5).
ADVERTISEMENT
Saat konferensi pers, Jokowi mengungkapkan China dengan jumlah penduduk sekitar 1,3 miliar merupakan pasar besar bagi komoditas Indonesia. Oleh karena itu, dalam pertemuan tersebut Jokowi menyampaikan keinginan untuk meningkatkan ekspor beberapa komoditas ke China.
"Pentingnya peningkatan ekspor Indonesia ke Tiongkok dan disambut sangat baik oleh PM Li Keqiang, untuk membuka hubungan bagi masuknya produk kelapa sawit, sarang burung walet, kopi, dan buah-buah seperti manggis, buah naga, dan salak," kata Jokowi.
Ia mengutarakan PM Li juga telah menyepakati penambahan jumlah ekspor minyak sawit ke China. "Perdana Menteri Keqiang menyanggupi ekspor kita tambah minimal 500 ribu ton minyak kelapa sawit," jelasnya.
Joko Widodo dan PM China Li Keqiang. (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Joko Widodo dan PM China Li Keqiang. (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
Dalam pertemuan bilateral ini, ada dua nota kesepahaman antara Indonesia dan China yang disepakati. Nota kesepahaman pertama yakni terkait promosi koridor pembangunan ekonomi regional. MoU ini ditandatangani oleh Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dan perwakilan dari pemerintah China.
ADVERTISEMENT
Sementara MoU kedua berkaitan dengan pertukaran nota tentang review desain pembangun Waduk Jeneleta di Gowa dan Waduk Riam Kiwa di Kalimantan Selatan. Kesepakatan ini diteken oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan perwakilan dari China.
Jokowi sebelumnya menyampaikan bahwa China merupakan mitra strategis bagi Indonesia di bidang perekonomian. Oleh karena itu, ia berharap pertemuan dengan PM Li ini dapat meningkatkan kerja sama yang selama ini telah terbangun.
"Saya senang bahwa kunjngan PM Li ke Indonesia disertai dengan delegasi bisnis yang cukup besar. Bagi Indonesia, Tiongkok adalah mitra strategis terutama di bidang ekonomi, perdangan dan bidang investasi," ujar Jokowi saat membuka pertemuan.