Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Jokowi: Pola Pikir dan Etos Kerja Harus Diubah untuk Jadi Negara Kuat
15 November 2017 21:12 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo menghadiri acara Rakernas dan HUT ke-6 Partai Nasdem di JIexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (15/11). Jokowi mengingatkan bahwa Indonesia merupakan bangsa yang besar yang memiliki 714 suku.
ADVERTISEMENT
Namun, sayangnya tanpa disadari Indonesia telah tertinggal dari negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura hingga Vietnam. Oleh karena itu, ia meminta agar bangsa Indonesia bersama-sama mengejar ketertinggalan itu.
"Kalau kita tidak cepat-cepat lari, perubahan berpikir, etos kerja, ini yang saya sering saya diskusikan dengan Pak Surya Paloh. Ini yang harus kita bangun menjadi negara kuat, maju, baik pola pikir, etos kerja, kedisiplinan," ujar Jokowi.
Dalam kesempatan ini Jokowi memaparkan alasannya gencar membangun infrastruktur. Menurutnya, tanpa infrastruktur yang baik maka sulit untuk bersaing dengan negara lain-lainya.
"Karena dalam kompetisi, bersaing dengan negara lain tanpa ini, enggak mungkin. Kenapa dibangun TransPapua? Kenapa dibangun TransNewport? Kenapa? Untuk memenangkan kompetisi, bukan yang lain-lain," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kata dia, pembangunan infrastruktur juga bertujuan untuk menyamaratakan perkonomian di seluruh daerah di Indonesia. Jokowi mencontohkan, yakni masalah harga BBM yang memiliki ketimpangan sangat jauh antara di Jawa dengan Papua. Dan penyamarataan itu akhirnya telah berhasil dilakukan.
"Tiga tahun yang lalu saya ke Wamena. Berapa harga bensin di sini? Rakyat mengatakan Rp 60 ribu, kalau cuaca enggak baik Rp 100 ribu. Di Jawa, Rp 6 ribu. Lalu saya perintahkan ke Menteri, saya mau bensin di sini (Wamena) harganya sama dengan di Jawa. Saya tunggu saya penginnya cepat, cepat, cepat, baru 1,5 tahun tercapai," terangnya.