Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Jokowi: Rakyat Harus Jaga dan Pelihara Kesatuan di Tahun Politik
9 Januari 2018 7:32 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
Tahun 2018 identik dengan tahun politik. Pemilihan kepada daerah akan berlangsung di sejumlah daerah dan waktu untuk pemilihan presiden selanjutnya tinggal satu tahun.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Presiden Joko Widodo berpesan agar bisa menjaga persatuan dan kesatuan walau berbeda pilihan politik. Hal itu disampaikan Jokowi saat memberikan kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) seperti dikutip dari rilis Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Selasa (9/1).
"Kita harus menyadari bahwa semua yang ada di Republik ini adalah saudara sebangsa dan se-Tanah Air. Walaupun berbeda-beda kita masih bersaudara. Walaupun berbeda-beda kita tetap bersatu untuk mencapai cita-cita kemerdekaan kita. Walaupun berbeda-beda, kita memiliki tekad yang sama untuk mewujudkan Indonesia yang maju dan berkemajuan," kata Jokowi
"Kita harus mampu mengelola kebinekaan kita. Perbedaan-perbedaan kita menjadi sebuah kekuatan. Kalau kita bisa mengelola perbedaan-perbedaan, kita ini akan menjadi sebuah kekuatan besar," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Jokowi juga menyampaikan, bangsa Indonesia bisa mengelola perbedaan dengan membumikan politik kebangsaan yang berangkat dari kesadaran untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang harmonis dan saling menghargai. Sebab, apapun perbedaan pandangan yang kita hadapi, kita semua tetaplah bersaudara.
"Karena kedewasaan politik kita, karena kematangan politik kita, insyaallah dalam memasuki tahapan-tahapan Pilkada ini kita bersama-sama menjaga dan memelihara kesatuan kita. Jangan sampai karena perbedaan pilihan politik antarteman menjadi pecah. Tidak boleh!" tegas Jokowi.
Presiden kemudian mengajak masyarakat untuk turut memilih pemimpin terbaik di tingkat kabupaten, kota, provinsi, atau bahkan pada pemilihan presiden nanti sesuai dengan penilaian dan pilihan masing-masing. Namun, setelah pemilihan berlangsung, jangan sampai kita memelihara kebencian dan menjelekkan satu sama lain.
ADVERTISEMENT
"Pilihan politik itu berbeda boleh, tetapi setelah itu ya sudah. Biarkan pemimpin yang kita pilih bekerja lima tahun. Kalau bekerjanya tidak benar, jangan dipilih lagi. Kalau baik, pilih lagi. Itu saja. Jangan sampai emosi kita diaduk-aduk," ungkapnya.
Karenanya, Presiden mengajak seluruh komponen bangsa Indonesia untuk bersatu padu terlepas apapun pilihan politik mereka. Jokowi menyebut Indonesia masih harus menghadapi persoalan yang jauh lebih besar di masa datang di mana persoalan tersebut hanya dapat dihadapi dengan persatuan bangsa.
"Kita harus bersatu karena kita tengah bersiap menyambut masa depan. Tantangan kita semakin besar. Sekarang Indonesia menyambut berbagai perubahan yang sedang terjadi di dunia. Perubahan sekarang sangat cepat sekali," tutur Jokowi.
Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Widodo dalam acara tersebut adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan Gubernur NTT Frans Lebu Raya.
ADVERTISEMENT