Jokowi Resmikan Kampus Terpadu Mu'allimin, Madrasah Muhammadiyah Bersejarah
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sore harinya, Jokowi menuju Kampus Terpadu Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah di Sedayu, Kabupaten Bantul. Jokowi hadir untuk penandatanganan prasasti serta meresmikan Kampus Terpadu Mu’allimin Muhammadiyah secara langsung.
Kepada Jokowi, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menjelaskan bahwa bangunan tersebut adalah rusunawa dan bangunan gedung sekolah. Pembangunan ini sebagai wujud penghargaan dari Presiden RI kepada Muhammadiyah.
Haedar juga menceritakan sedikit sejarah Madrasah Mu’allimin. Madrasah itu lahir pada tahun 1918, kemudian pada tahun 1923 sempat berganti dengan nama Kweek School Muhammadiyah karena aturan kolonialisme pada waktu itu
“Lahir tahun 1918, lalu tahun 1923 namanya Kweek School, pakai nama sekolah, ya, jadi sekolah perguruan. Tetapi karena 10 tahun menggunakan istilah Kweek School itu banyak diintimidasi oleh regulasi pemerintah kolonial harus menyesuaikan dengan aturannya, maka diubah menjadi Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah," ungkap Haedar.
ADVERTISEMENT
"Tetapi intinya sama dengan tujuan awalnya yakni sekolah untuk menghasilkan pemimpin dan sekolah untuk menghasilkan pendidik," lanjutnya.
Tak hanya meresmikan Kampus Terpadu Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah, Jokowi juga meresmikan masjid yang pembangunannya dibantu pengusaha muda Muhammadiyah bernama Fahmi Yendra. Masjid tersebut diberi nama Masjid Hj Yuliana Muallimin.
“Fahmi yaitu pengusaha Muhammadiyah, anak muda yang membantu membangun dan atas nama ibundanya sebagai bentuk dari birrul walidain (berbakti kepada orang tua). Ini hal yang langka, ya, di zaman modern di mana anak begitu rupa ingin berbuat baik pada orang tua. Nah ini masjid perpaduan antara modern dan klasik," tutup Haedar.