Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi pagi ini meresmikan Persemaian Mentawir di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Persemaian ini dibangun untuk merehabilitasi hutan-hutan yang ditebang untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
ADVERTISEMENT
"Dalam membangun IKN, sebelum itu dimulai saat itu saya perintahkan kepada Menteri KLHK Bu Siti [Siti Nurbaya Bakar], tolong yang dibangun pertama itu adalah persemaian karena nanti akan kita butuhkan untuk menghijaukan kembali IKN tetapi juga di wilayah Kaltim dan sekitarnya. Sehingga kita juga memiliki persemaian besar dalam rangka rehabilitasi hutan untuk menanam kembali bekas-bekas tambang dan itu bisa kita kerjakan kalau kita memiliki persemaian besar," kata Jokowi dalam sambutannya, Selasa (4/6).
Jokowi menegaskan, jangan sampai Indonesia tidak memiliki persemaian bibit padahal sering mensosialisasikan pentingnya menanam 1 juta pohon.
"Sehingga saya senang dalam hampir 1,5 tahun Persemaian Mentawir selesai pada hari ini dan dengan kapasitas 15 juta bibit ini akan bisa kita pakai untuk merehabilitasi hutan kembali, kemudian juga untuk menanam, mereklamasi bekas-bekas tambang baik dengan tanaman-tanaman yang cepat tumbuh dan tanaman yang lain," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Jokowi mengungkapkan, Persemaian Mentawir sudah menghasilkan banyak bibit tanaman endemik seperti meranti, kapur, tengkawang, ulin hingga bibit jambu.
"Yang nanti akan ditanam di beberapa titik untuk makanan satwa, makanan burung sehingga muncul kembali satwa-satwa yang dulunya sudah berkurang atau enggak ada menjadi ada," tuturnya.
Di Persemaian Mentawir, lanjut Jokowi, juga mulai dibangun Pusat Plasma Nutfah dan Sperma Satwa. Pembangunan itu dilakukan untuk mengadakan kembali bibit tanaman yang sudah sulit ditemukan melalui kultur jaringan bibit, dan melakukan bayi tabung untuk satwa-satwa yang populasinya sudah mulai berkurang.
"Saya senang itu sudah barangnya sudah ada di IPB, sebagian yang nanti akan diperkaya lagi apabila di sini menjadi Pusat Plasma Nutfah dan itulah yang lama kita inginkan dan kita harapkan betul-betul sekarang ada dan juga tidak hanya di Persemaian Mentawir, kita memiliki persemaian di Rumpin di Jabar, kita memiliki khusus mangrove di Provinsi Bali, Denpasar dan di tempat-tempat lainnya yang disampaikan oleh Bu Menteri Kehutanan," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Penjelasan Menteri LHK
Dalam kesempatan itu, Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar mengatakan Persemaian Mentawir dibangun di lahan seluas 120 hektar. Rinciannya, 30 hektar digunakan sebagai pusat produksi dan 90 hektar disiapkan salah satunya untuk plasma nutfah nasional yang sedang dalam persiapan konstruksi.
"Persemaian Mentawir dimulai konstruksinya pada akhir 2022 dan selesai pada Desember 2023 dengan kapasitas produksi bibit sebanyak 15 juta per tahun. Sampai saat ini telah diproduksi sekitar 8 juta bibit dan telah didistribusikan sekitar 4,9 juta bibit. Jenis bibit yang diproduksi antara lain jenis tanaman kayu-kayuan endemik, tanaman HHBK (Hasil Hutan Bukan Kayu), tanaman estetika, dan tanaman pakan satwa," kata Siti.
Bibit yang dihasilkan juga telah dimanfaatkan untuk kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan di wilayah IKN, penanganan lahan kritis, rawan bencana dan pemulihan ekosistem di wilayah Kaltim, serta berbagai kegiatan penghijauan lingkungan oleh masyarakat di sekitar IKN dan akan menyebar sampai ke seluruh Kalimantan.
ADVERTISEMENT
"Sebagai persemaian skala besar, persemaian ini dilengkapi dengan production house, mother plant house, germination house, aclimatisation area dan open growth area dalam rangka produksi bibit, sudah dilengkapi dengan mesin pengisi media ke dalam paper bag atau polybag sehingga akan mempercepat proses produksi bibit," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
"Selain itu juga sudah dilengkapi dengan mekanisme otomatisasi berbasis komputer untuk penyiraman bibit. Pada open growth area dipakai shading net untuk mengatur masuknya sinar matahari ke tanaman dari 30 persen, 50 persen, dan 70 persen shading atau bagaimana cara menahan sinar matahari masuk ke tanaman," lanjutnya.
Dana Jutaan Dolar
Persemaian Mentawir dibangun dengan skema public private partnership, yaitu kolaborasi antara pemerintah dan private sector, yaitu KLHK, PUPR, PT Indo Tambangraya Megah (ITM), dan juga didukung oleh PLN dan PT Telkom.
ADVERTISEMENT
"Sebagai gambaran, kami laporkan bahwa dana pembangunan pusat persemaian ini meliputi dana dari ITM sebesar Rp 130 miliar untuk konstruksi bangunan," rinci Siti.
"Dari PUPR sebesar Rp 38 miliar untuk embung sistem pengairan, serta Rp112 miliar dari PU untuk akses jalan, dana dari KLHK untuk penyiapan lahan dan pembibitan sebesar Rp 59 miliar atau total untuk konstruksi ini sekitar Rp 339 miliar atau sebesar USD 21 juta keseluruhan," lanjut politikus NasDem ini.