Jokowi Respons Pidato Prabowo: Kita Harus Memandang dengan Optimisme

21 Maret 2018 21:12 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Joko Widodo di Rapimnas Partai Perindo. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Joko Widodo di Rapimnas Partai Perindo. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menyebut adanya kajian dari ahli di dunia bahwa Indonesia akan bubar pada 2030 mendatang ditanggapi Presiden Joko Widodo. Jokowi menegaskan, masyarakat harus optimistis memandang Indonesia ke depan.
ADVERTISEMENT
"Ha... Ha... Kita memandang ke depan itu harus memandang dengan rasa optimisme," kata Jokowi di Plenary Hall, JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (21/3).
Jokowi kemudian menegaskan pemerintah dan semua pihak harus memberikan sebuah harapan kepada anak muda dan rakyat Indonesia. Meski ada hambatan, tapi tetap harus optimistis dan memberi harapan.
"Kepada rakyat kita sesulit apapun yang ada, sesulit apapun hambatan yang ada harus memberi rasa optimisme, rasa harapan ke depan lebih baik. Memang seperti itu," lanjut dia.
Prabowo Subianto (Foto: AFP PHOTO / Adek Berry)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto (Foto: AFP PHOTO / Adek Berry)
Sebelumnya, pidato Prabowo sebenarnya dilakukan pada Oktober 2017 silam. Wasekjen DPP Gerindra Andre Rosiade menyebut, sebenarnya pidato Prabowo itu adalah bentuk keprihatinan terhadap kondisi bangsa.
"Pidato ini kan merupakan bentuk keprihatinan Pak Prabowo terhadap kondisi bangsa saat ini," ujar Andre kepada kumparan (kumparan.com), Rabu (21/3).
ADVERTISEMENT
Berikut cuplikan pidato Prabowo dimaksud:
Saudara-saudara, kita masih upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih pakai lambang-lambang negara, gambar pendiri bangsa masih ada di sini. Tetapi di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030. Bung, mereka meramalakan kita ini bubar.