Jokowi: RI Kehilangan Rp 170 T karena WNI Berobat ke LN, 60% dari Jakarta

14 Juni 2023 13:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
Presiden Jokowi meresmikan RS Tzu Chi di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, Rabu (13/6/2023).
 Foto: YouTube/DAAI TV
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi meresmikan RS Tzu Chi di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, Rabu (13/6/2023). Foto: YouTube/DAAI TV
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi mengungkapkan Indonesia kehilangan devisa sebesar 11,5 miliar dolar AS atau setara Rp 170 triliun tiap tahun karena masyarakat memilih berobat ke luar negeri. Ia menyebut, sebagian besar masyarakat yang berobat ke luar negeri berasal dari DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
"Dan tadi yang berobat ke luar negeri itu, 60 persen itu berasal dari Jakarta yang berobat ke luar negeri. Ya, memang kaya-kaya orang Jakarta. Tapi sekarang jangan bawa uang keluar, jangan ada capital outflow, jangan," kata Jokowi.
Hal ini disampaikan Jokowi saat meresmikan Tzu Chi Hospital — RS supermegah milik Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia — di kawasan elite Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, Rabu (14/6).
Setelah Jakarta, ada 15% warga Surabaya yang berobat ke luar negeri. Kemudian diikuti warga dari Medan dan Batam.
"Tapi yang paling penting memang jangan sakit. Apa yang dicari di luar negeri? Berobatnya," ungkap Jokowi.
Presiden Jokowi didampingi Menkes meresmikan RS Tzu Chi di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, Rabu (13/6/2023). Foto: YouTube/DAAI TV
Jokowi menyebut, masyarakat lebih memilih berobat ke luar negeri karena peralatan di rumah sakit luar lebih memadai daripada rumah sakit dalam negeri.
ADVERTISEMENT
Pasien yang berobat ke luar negeri paling banyak penderita kanker (onkologi). "Karena di sini mungkin peralatannya dianggap kurang baik," kata Jokowi.
Jokowi lalu melanjutkan rincian jenis pengobatan WNI ke luar negeri.
"Ortopedi, tulang, sendi, otot, gigi. Urusan gigi saja ke luar negeri. Dan ini ibu-ibu yang paling banyak kecantikan dan bedah estetika. Berarti ini operasi plastik banyak yang ke luar negeri," tuturnya.
Karena itu, Jokowi sangat menghargai fasilitas yang disediakan Tzu Chi Hospital karena peralatannya memadai dan modern.
"Rumah sakit dengan kapasitas 576 kamar, dengan sarana dan prasarana peralatan rumah sakit yang begitu sangat canggih," puji Jokowi.
"Kita ingin semuanya sehat. Tetapi kalau pas sakit, jangan pergi ke luar negeri. Pergi saja ke rumah sakit Tzu Chi Hospital," ujar Jokowi disambut tepuk tangan hadirin dari keluarga besar Tzu Chi.
Presiden Joko Widodo saat meresmikan Tzu Chi Hospital di PIK, Jakarta, Rabu (14/6/2023). Foto: Nadia Riso/kumparan
Jokowi juga berharap dengan kehadiran Tzu Chi Hospital, masyarakat tidak lagi berobat ke luar negeri.
ADVERTISEMENT
"Jadi sekali lagi saya sangat menghargai pembangunan Tzu Chi Hospital ini. Semoga sekali lagi tidak banyak lagi masyarakat kita yang berobat ke luar negeri," pungkasnya.
Dalam peresmian Tzu Chi Hospital, Jokowi didampingi antara lain oleh Menhan Prabowo Subianto, Menkes Budi Gunadi Sadikin, Kapolri Jenderal Listyo Sigit dan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi.

Sekilas Tzu Chi

Presiden Joko Widodo saat meresmikan Tzu Chi Hospital di PIK, Jakarta, Rabu (14/6/2023). Foto: Nadia Riso/kumparan
Tzu Chi Hospital adalah rumah sakit berskala besar pertama yang dibangun Yayasan Buddha Tzu Chi di luar Taiwan—kantor pusatnya. Rumah sakit megah dan canggih ini memiliki prinsip: Menjaga Kesehatan, Menyelamatkan Kehidupan, dan Mewariskan Cinta Kasih.
Tzu Chi adalah lembaga sosial kemanusiaan (LSM) yang didirikan oleh Master Cheng Yen pada tahun 1966 dan berpusat di Hualien, Taiwan.
ADVERTISEMENT
Tzu Chi di websitenya menyatakan, pihaknya hingga kini telah tersebar ke 67 negara di dunia dan telah memberikan bantuan ke lebih dari 128 negara (data per tahun 2022 ) tanpa memandang suku, ras, dan agama karena berprinsip pada cinta kasih universal.
Di Indonesia, Yayasan Buddha Tzu Chi bergerak sejak tahun 1993 dan telah tersebar di 13 provinsi. Melintasi berbagai pulau di Indonesia, Tzu Chi menjalankan misinya, yaitu misi amal, misi kesehatan, misi pendidikan, misi budaya humanis, dan misi pelestarian lingkungan.