Jokowi saat Pertemuan dengan Otak Kudeta Myanmar: Hentikan Kekerasan

24 April 2021 18:27 WIB
Presiden Joko Widodo bersiap mengikuti KTT ke-23 ASEAN-Japan secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/11). Foto: Biro Pers Sekreatariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo bersiap mengikuti KTT ke-23 ASEAN-Japan secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/11). Foto: Biro Pers Sekreatariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menyampaikan pesan tegas dalam Pertemuan Pemimpin ASEAN (ALM) yang digelar di Jakarta, Sabtu (24/4/2021). Pertemuan tersebut digelar khusus untuk membahas krisis Myanmar.
ADVERTISEMENT
Saat bertemu pemimpin negara ASEAN serta otak kudeta Jenderal Senior Min Aung Hlaing, Jokowi meminta kekerasan di Myanmar segera disetop. Saat ini kekerasan di negara itu menyebabkan lebih dari 700 orang tewas.
"Indonesia bekerja keras untuk memastikan agar ALM dapat diselenggarakan. Di dalam pertemuan tadi saya sampaikan beberapa hal, yang pertama perkembangan situasi di Myanmar, sesuatu yang tidak dapat diterima dan tidak boleh terus berlangsung," kata Jokowi dalam konferensi pers virtual.
Panglima Militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing (kanan) menghadiri KTT ASEAN di Gedung Sekretariat ASEAN Jakarta, Sabtu (24/4/2021). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
"Kekerasan harus dihentikan dan demokrasi dan stabilitas dan perdamaian di Myanmar harus segera dikembalikan," sambung dia.
Jokowi menambahkan, yang saat ini penting dilakukan di Myanmar adalah menempatkan kepentingan rakyat Myanmar jadi prioritas utama.
Saat ini kondisi Myanmar usai kudeta jauh dari kata kondusif. Warga yang marah atas kekerasan aparat merespons dengan menggelar mogok massal dan aksi perlawanan lainnya.
ADVERTISEMENT
***
Saksikan video menarik di bawah ini: