Jokowi Saat Tinjau Rumah Oksigen di Pulo Gadung: Bisa Tampung 500 Pasien COVID

24 Juli 2021 21:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo kunjungi Rumah Oksigen Gotong Royong, Jakarta, Sabtu (24/7/2021). Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo kunjungi Rumah Oksigen Gotong Royong, Jakarta, Sabtu (24/7/2021). Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Sabtu (24/7/2021) meninjau Rumah Oksigen Gotong Royong. Tempat itu berlokasi di daerah Pulo Gadung, Jakarta Timur.
ADVERTISEMENT
Rumah oksigen tersebut merupakan fasilitas kesehatan yang diinisiasi oleh grup perusahaan teknologi GoTo bersama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, PT Aneka Gas Industri (Samator Grup). Rumah Oksigen juga didukung PT Master Steel, Tripatra Engineering, serta Halodoc.
"Sore hari ini saya melihat secara langsung Rumah Oksigen Gotong Royong yang dalam proses ini belum selesai. Nanti akan selesai minggu depan dan akan rampung 100 persen nanti mungkin di awal Agustus yang bisa menampung kurang lebih 500 pasien," ujar Presiden Jokowi di lokasi seperti dikutip dari keterangan pers Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden.
Presiden Joko Widodo kunjungi Rumah Oksigen Gotong Royong, Jakarta, Sabtu (24/7/2021). Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
"Ini adalah kerja sama gotong royong Kadin, ada GoTo, ada PT Aneka Gas Industri (Samator), ada PT Master Steel yang memiliki lahan, dan juga perusahaan-perusahaan yang lain," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Dalam kunjungan itu, Jokowi mengapresiasi inisiatif pembuatan rumah oksigen tersebut. Jokowi yakin kehadiran Rumah Oksigen dapat membantu mengurangi tekanan pada rumah sakit, terutama di beberapa provinsi yang memiliki tingkat keterisian tempat tidur cukup tinggi.
"Adanya penambahan kapasitas ini menjadikan BOR rumah sakit bisa sedikit tidak tertekan. Sekali lagi saya sangat menghargai dan kita berharap ini tidak dibangun, dikerjakan di Jakarta saja, tetapi bisa di-copy di tempat-tempat lain, di provinsi-provinsi lain. Kita harapkan nanti ini segera bisa dioperasikan dan bisa dimanfaatkan oleh rakyat," ungkapnya.
Dalam peninjauan tersebut, Presiden Jokowi sempat berdiskusi bersama Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid, dan CEO GoTo Andre Soelistyo. Ada beberapa hal yang ditanyakan Jokowi ke Andre.
Rumah Oksigen Gotong Royong, Jakarta, Sabtu (24/7/2021). Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
"Tadi beliau menanyakan bagaimana ini konsepnya, segala macam. Jadi kami sudah jelaskan bahwa rumah oksigen ini adalah tempat isolasi dengan akses oksigen. Jadi istilahnya untuk kasus-kasus para pasien COVID-19 yang membutuhkan oksigen bisa masuk ke fasilitas ini dan juga mendapatkan obat dan akses ke oksigen," ujar Andre.
ADVERTISEMENT
"Di fasilitas Pulo Gadung akan ada 500 bed. Masing-masing bed akan punya akses ke oksigen yang disuplai langsung dari pabrik gas yaitu Samator. Kenapa kita memilih site ini? Karena aksesnya langsung lewat pipa, dari pabrik oksigen langsung ke bed tersebut. Jadi dengan begitu akses suplai oksigen pun menjadi lebih tersedia," jelas Andre.
Sementara itu, Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid menyambut baik inisiatif pembangunan rumah oksigen pertama yang merupakan upaya gotong royong dari kalangan pengusaha. Sama seperti Jokowi, Ia berharap, inisiatif serupa bisa diwujudkan juga di kota-kota lain.
"Harapannya ini adalah yang pertama namun akan ada rumah oksigen lainnya. Selain di sini nanti di Jawa Timur, di Jawa Tengah, dan lain-lain. Kita mengharapkan semua pengusaha—yang saya katakan adalah pejuang karena ini adalah perang melawan pandemi—untuk bisa bersama-sama, bekerja sama, bergotong royong untuk kita memenangkan perang melawan pandemi," ujar Arsjad.
ADVERTISEMENT
Rumah Oksigen Gotong Royong sendiri merupakan fasilitas kesehatan semi permanen yang khusus dilengkapi dengan peralatan suplai oksigen dan tempat tidur perawatan bagi pasien COVID-19 dengan gejala sedang.
Fasilitas tersebut didirikan berdekatan dengan pabrik oksigen milik PT Aneka Gas Industri. Direncanakan fasilitas itu memiliki 500 tempat tidur perawatan.