Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Jokowi Salurkan Program Keluarga Harapan ke 1500 Keluarga di Garut
20 Januari 2019 4:36 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo memberikan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) kepada 1.500, Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kabupaten Garut. Penyerahan berlangsung di Gedung Serbaguna Mandala, Kabupaten Garut, Sabtu, (19/1). Jokowi meminta kepada penerima dana PKH untuk menggunakannya dengan tepat sasaran.
ADVERTISEMENT
Menurut Jokowi, ada tiga jenis penggunaan dana bantuan PKH yang harus diprioritaskan oleh para KPM PKH. Ketiganya ialah untuk keberlangsungan pendidikan anak, peningkatan kesehatan dan gizi anak, serta peningkatan perekonomian keluarga.
"Yang paling penting mengambil dana PKH itu diatur. Jangan sampai tergesa-gesa mengambil dan dipakai untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Hati-hati," tutur Jokowi saat kunjungannya ke Garut, seperti dalam keterangan pers yang disampaikan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, Sabtu (19/1).
Ia berharap bantuan tersebut dapat membuka akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera di Indonesia. Menurut Jokowi penggunaan dana PKH untuk pendidikan anak harus menjadi prioritas utama, termasuk untuk menjaga kesehatan dan gizi anak-anak. Sebab, lanjut Jokowi, dari situ akan terlahir anak-anak yang prima dan cerdas
ADVERTISEMENT
"Kepentingan anak-anak kita untuk bersekolah mendapatkan pendidikan itu harus dinomorsatukan. Karena dengan itulah nanti anak-anak kita bisa melebihi kita. Negara ini membutuhkan anak-anak yang pintar, negara ini membutuhkan anak-anak yang cerdas, negara ini membutuhkan anak-anak yang sehat," ucapnya.
Jokowi menyatakan selain pendidikan anak-anak, dana PKH juga harus dapat dimanfaatkan untuk meningkat kesejahteraan masyarakat. "Tadi dipakai misalnya untuk modal jualan kelontong di rumahnya, dipakai untuk jualan nasi uduk di rumahnya. Enggak apa, karena itu akan lebih lestari dan memberikan manfaat yang rutin kepada keluarga kita," ujarnya.
Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, menambahkan, penyaluran bantuan kali ini dihadiri oleh 1.500 keluarga penerima manfaat dan 417 orang pendamping PKH se-Kabupaten Garut. Ia menjelaskan, Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi penerima bantuan sosial PKH terbesar ketiga Indonesia. Menurut Agus, untuk tahun 2019 mendatang, alokasi anggaran PKH untuk Jawa Barat dan daerah-daerah lainnya akan semakin ditingkatkan.
ADVERTISEMENT
"Bantuan PKH untuk Jawa Barat pada tahun 2018 sebesar 1.537.000 KPM senilai Rp 2,8 triliun. Di tahun 2019 sekarang ini akan meningkat menjadi Rp 5,1 triliun," ujarnya.
Terkait hal itu, Jokowi mengatakan, peningkatan anggaran bantuan sosial PKH tersebut diharapkan akan mampu mengurangi ketimpangan dan kemiskinan di Indonesia. Untuk itu, program PKH ini harus diarahkan untuk mendukung kemandirian keluarga-keluarga prasejahtera.
"Negara sekarang ini sedang berperang dengan kesenjangan dan ketimpangan. PKH ini kita harapkan nanti akan mengurangi itu sehingga kita harapkan keluarga-keluarga prasejahtera semakin hari semakin tidak ada karena keluarga sudah bisa mandiri dan anak-anaknya juga sudah sekolah semua," tegas Jokowi.