Jokowi: Saya 3 Minggu Lagi Selesai, Tidak Boleh Putuskan Hal Strategis

3 Oktober 2024 18:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo meresmikan 27 ruas Inpres Jalan Daerah (IJD) dalam kunjungannya ke Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (1/10). Foto: Dok. Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo meresmikan 27 ruas Inpres Jalan Daerah (IJD) dalam kunjungannya ke Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (1/10). Foto: Dok. Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi mengatakan, dirinya saat ini tak bisa memutuskan kebijakan strategis karena akan segera purna tugas sebagai pemimpin negara. Jokowi akan mengakhiri tugas pada 19 Oktober.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut diungkapkan Jokowi saat merespons pertanyaan apakah presiden dapat mencabut moratorium daerah otonom baru (DOB) kecamatan Pantar sebagai kabupaten baru sehingga berpisah dengan Kabupaten Alor, NTT, sebagai kabupaten induk.
Jokowi menyerahkan itu dibahas pada pemerintahan berikutnya yakni pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Nanti ditanyakan ke presiden baru, ke pemerintahan baru. Saya ini tinggal tiga minggu tidak boleh memutuskan hal-hal yang strategis,” kata Jokowi saat kunker ke Kabupaten Alor, NTT, Kamis (3/10).
Presiden Joko Widodo meresmikan 27 ruas Inpres Jalan Daerah (IJD) dalam kunjungannya ke Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (1/10). Foto: Dok. Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi melakukan kunker ke NTT jelang purna tugas. Eks Gubernur Jakarta itu mengecek harga kebutuhan pokok di pasar yang menurutnya cukup mahal. Meski begitu, relatif stabil.
“Saya kira harganya masih pada posisi stabil wajar baik jadi misalnya kayak bawang putih 55 (ribu per kilo), bawang merah 50, cabai 50 saya kira masih, masih baik harganya,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Jokowi juga mengunjungi SMKN 1 Kalabahi Kabupaten Alor. Ia berjanji akan membelikan kebutuhan praktik yang diperlukan di sana.
Jokowi dalam kunker ini didampingi Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Pj Gubernur NTT Andriko Noto Susanto, dan Pj Bupati Alor Zet Sony Libing.