Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Jokowi: Saya Akan Kirim Ketua BEM UI ke Asmat
3 Februari 2018 19:00 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
Ketua BEM Universitas Indonesia, Zaadit Taqwa, mengganjar 'kartu kuning ' untuk Presiden Joko Widodo , saat menghadiri Dies Natalis UI di Balairung UI, Jumat (2/2). Aksi Zaadit dilakukan sebagai bentuk peringatan aliansi BEM se-Indonesia atas tiga isu yang harus segera dituntaskan.
ADVERTISEMENT
Isu pertama, terkait posisi penjabat gubernur yang berasal dari anggota Polri. Kedua, Peraturan Menristekdikti tentang organisasi mahasiswa yang dinilai membatasi ruang gerak mahasiswa. Ketiga, adalah masalah gizi buruk yang menyerang Asmat, Papua.
Menanggapi masalah Asmat, Jokowi menginginkan agar BEM UI dapat terjun langsung melihat kondisi Asmat.
"Mungkin nanti ya, mungkin nanti saya akan kirim semua ketua dan anggota di BEM untuk ke Asmat, dari UI ya. Biar dapat lihat bagaimana medan yang ada di sana kemudian 'problem-problem' besar yang kita hadapi di daerah-daerah terutama Papua," kata Jokowi seusai menghadiri Haul Majemuk Masyayikh di Pondok Pesantren Salafiyah Safi'iyah Sukorejo, Situbundo, Jawa Timur, dilansir Antara, Sabtu (3/2).
Masalah campak dan gizi buruk di Asmat hingga kini menewaskan lebih dari 71 balita. Sejauh ini, Jokowi sudah menugaskan kementerian dan pemda setempat untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Setidaknya, terdapat tiga pekerjaan yang dilakukan pemerintah saat ini. Yaitu, mengobati pasien penderita campak, memberikan vaksin kepada anak-anak di bawah usia 14 tahun, dan menyiapkan kondisi pasca-penetapan Kejadian Luar Biasa penyakit campak di Asmat, termasuk mendampingi dan membina pasien-pasien gizi buruk.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, Jokowi juga sudah menawarkan relokasi kepada masyarakat Asmat ke daerah yang fasilitas kesehatannya lebih baik.
Sementara, terkait aksi Zaadit yang mengganjarnya dengan 'kartu kuning', Jokowi tidak mempermasalahkannya. "Ya yang namanya aktivis muda ya namanya mahasiswa dinamika seperti itu biasalah, saya kira ada yang mengingatkan itu bagus sekali," ujar Jokowi.
Dalam video yang tersebar, Zaadit tampak berdiri seorang diri saat Jokowi baru saja menyelesaikan pidatonya. Ketika Jokowi menyalami Rektor UI Muhammad Anis, Zaadit masih tampak berdiri mengacungkan 'kartu kuning' hingga akhirnya diamankan oleh Paspampres.