Jokowi: Saya Hanya Ingin Kerja dari Pagi Sampai Pagi Tapi Dimaki-maki

3 Februari 2019 15:37 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB
Presiden Joko Widodo (tengah) berdialog dengan Tenaga Harian Lepas (THL) Tenaga Bantuan Penyuluh Pertanian (TBPP) di GOR Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (3/2). Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo (tengah) berdialog dengan Tenaga Harian Lepas (THL) Tenaga Bantuan Penyuluh Pertanian (TBPP) di GOR Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (3/2). Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
ADVERTISEMENT
Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan banyak sekali fitnah menerpa dirinya sejak 2014 atau di awal masa pemerintahannya. Mulai disebut sebagai anti-ulama, PKI, hingga antek aseng.
ADVERTISEMENT
Selama 4 tahun, Jokowi diam saja dan tidak berusaha menjawab. Ia hanya ingin bekerja memberikan yang terbaik bagi rakyat Indonesia, dan bukan berarti penakut karena tak menjawab fitnah-fitnah itu.
"Enggak menjawab, saya hanya ingin kerja saja dari pagi sampai pagi. Pagi sampai tengah malam. Tapi, sampai saya ingin menjawab, dimaki-maki seperti itu. dipikir saya penakut?" kata Jokowi di Pabrik Gula De Tjolomadoe, Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu (3/2).
"Tidak ada rasa takut sekecil apapun yang hinggap di hati saya ini untuk kepentingan rakyat, bangsa. Saya sampaikan berkali-kali. Enggak ada rasa takut sedikit pun," lanjut dia.
Apalagi saat ini tinggal sekitar 2 bulan lagi jelang hari pemilihan berlangsung. Jokowi harap simpatisannya dapat menangkal semburan-semburan dusta dan kebohongan. "Pada saat ini, kita tahu, bahwa 2 bulan lagi kita masuk kepada sebuah pilpres dan pileg yang menentukan, akan menentukan arah bangsa ke depan seperti apa. Yang benar menjadi salah. Yang salah jadi benar," ucap Jokowi. Jokowi hadir di Pabrik Gula De Tjolomadoe, Karanganyar, Jawa Tengah, dalam rangka menghadiri deklarasi dukungan dari pengusaha kayu dan mebel se-Jawa Tengah. Dalam deklarasi itu terlihat hadir politisi PDIP Pramono Anung, Ganjar Pranowo serta Atiqoh Ganjar Pranowo, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, dan Utusan Khusus Presiden untuk Timur Tengah Alwi Shihab.
ADVERTISEMENT