Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin dari China saat ini masih dalam kajian BPOM untuk mendapat izin sebelum bisa dipakai. Selain itu, vaksin juga akan dikaji MUI untuk mengantongi label halal.
ADVERTISEMENT
Dalam dialog dengan pedagang di Istana Bogor, Jokowi menyampaikan harapan tak ada yang menolak vaksin corona. Sebab vaksin dipastikan melalui BPOM dan MUI.
"Saya harapkan semuanya mau, tidak ada yang menolak. Karena apa? Vaksin itu juga sudah diikuti oleh MUI sudah oleh Kementerian Agama, sampai di pabrik ya diikuti," ucap Jokowi di Istana Bogor, Jumat (18/12).
"Dari MUI juga akan mengeluarkan mengenai apa kehalalan dari vaksin itu, jadi sudah," imbuhnya.
Jokowi sempat menanyakan pada pedagang apakah ingin divaksin, namun mereka tak merespons. Baru pada pertanyaan kedua para pedagang yang mendapat bantuan modal itu mengacungkan tangan.
"Yang hadir di sini ada yang ingin divaksin? Ada yang ingin disuntik vaksin? Mau? Gak ada yang mau? Gimana sih? Takut apa? Yang tidak mau divaksin siapa? Ada? Ada ndak di sini yang enggak mau divaksin?" tanya Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Saya sudah menyampaikan saya nanti yang akan divaksin pertama kali. Di Indonesia ini saya yang pertama kali untuk menunjukkan bahwa divaksin tidak apa-apa sehingga nanti kalau semua nanti sudah divaksin ya artinya kita sudah kembali normal lagi itu loh," bebernya.
Meski begitu, Jokowi mengatakan vaksinasi butuh proses. Tidak serta merta setelah ada izin BPOM dan halal dari MUI vaksinasi bisa selesai merata seluruhnya. Yang pasti, kata Jokowi, vaksin gratis.
"Kalau nanti dari BPOM sudah memberikan izin suntikan, besok langsung disuntikkan, divaksinasi kepada seluruh masyarakat dan tidak dipungut biaya alias gratis," tutupnya.