Jokowi: Sebagai Negara Muslim Terbesar RI Bagian Solusi Masalah Global

12 Februari 2018 12:06 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo di Cox's Bazar, Bangladesh (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo di Cox's Bazar, Bangladesh (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Perwakilan Indonesia di luar negeri diminta untuk berperan aktif dalam menemukan jalan keluar permasalah yang dihadapi dunia belakangan ini. Pernyataan tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo saat membuka rapat kerja kepala perwakilan (Keppri) di kantor Kemlu, Senin (12/2), ini.
ADVERTISEMENT
Menurut Jokowi, Indonesia sudah semestinya melanjutkan perannya ikut serta menciptakan perdamaian dunia. Sebab, saat ini dunia telah memandang Indonesia sebagai salah satu negara besar.
"Saya minta Menlu dan seluruh kepala perwakilan Republik Indonesia untuk terus melanjutkan kontribusi Indonesia untuk perdamaian dan kemanusiaan," sebut Jokowi di Gedung Pancasila, kompleks kantor Kemlu, Senin (12/2).
"Indonesia sebagai negara Muslim terbesar di dunia, yang moderat, yang majemuk, sekaligus negara terbesar ketiga di dunia memiliki tanggung jawab besar untuk menjadi bagian dari solusi bagi permasalahan global," sambung dia.
Jokowi menegaskan, pada zaman sekarang sudah banyak negara yang mengakui peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian. Hal itu diketahuinya kala melakukan lawatan ke beberapa negara.
"Kemarin saya berkunjung ke Bangladesh menyaksikan sendiri bagaimana kondisi sulit yang dihadapi. Para pengungsi Rohingnya di Cox's Bazar, kita telah masuk, kita telah membantu, diplomasi Indonesia membantu komunikasi antara Myanmar dan Bangladesh untuk mengatasi berbagai isu di perbatasan," jelas dia.
ADVERTISEMENT
"Saya juga ke Afghanistan melihat sendiri sebuah bangsa yang sedang membangun kembali perdamaiannya, dari reruntuhan persatuannya, kembali Indonesia diundang untuk membantu," papar Jokowi.
Dengan fakta tersebut, Jokowi minta diplomat RI tidak berpuas diri. Terus ikut serta menciptakan perdamaian merupakan kewajiban yang harus dijalankan.
"Kalau perlu kita bantu negara-negara yang memerlukan bantuan, kita bantu, kita datang," kata Jokowi kepada para diplomat.