Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Jokowi Sebut Pengibaran Bendera OPM Kriminal Murni
9 Januari 2017 16:06 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo sudah menerima laporan mengenai pelaku yang mengibarkan bendera Organisasi Papua Merdeka (OPM) di kantor Konsulat Jenderal RI (KJRI) di Melbourne, Australia. Jokowi menyebut tindakan pengibaran bendera itu sebagai tindak kriminal murni.
ADVERTISEMENT
"Itu urusan kriminal. Sekarang saya sudah mendapatkan laporan dari Menlu soal penambahan aparat keamanan dari Australia," ujarnya seusai peninjauan pembangunan Jalan Tol Batang-Semarang , Jawa Tengah, Senin (9/1).
Sementara itu, pemerintah Indonesia sudah menunjukkan sikap dengan mengirim nota protes pada pemerintah Australia. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Armanata mengatakan, Indonesia meminta agar pelaku dapat segera ditangkap dan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.
Siaran pers Kementerian Luar Negeri menyebutkan, tindak kriminal penerobosan itu tidak dapat ditoleransi sama sekali. Sebagai negara penerima, Australia memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk segera menyelesaikannya ke ranah hukum guna menjamin keamanan semua misi Indonesia di Australia.
Hal itu sesuai dengan isi Vienna Convention 1961 pasal 22 ayat 2 yang menjelaskan bahwa ; “Negara penerima memiliki tugas khusus mengambil semua langkah untuk melindungi bangunan-bangunan misi dari segala bentuk intrusi atau kerusakan dan mencegah segala bentuk gangguan ketenangan atau perusakan kewibawaan Misi”.
ADVERTISEMENT
Untuk mengawasi jalannya investigasi dan proses hukum terhadap pelaku kriminal tersebut, Menlu RI telah melakukan komunikasi dengan Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, pada Sabtu (7/1). Dubes RI di Canberra juga terus melakukan komunikasi dengan Pemerintah dan Otoritas Australia guna memastikan keamanan semua misi dan staf Diplomatik Konsuler Indonesia di Australia.
Video peristiwa penerobosan tembok KJRI di Melbourne diunggah oleh akun Izzy Brown ke Facebook. Dalam video itu, kejadian penerobosan terjadi dalam 36 detik saja. Hanya ada satu orang pria yang terlihat menerobos di dalam video itu. Ia mengenakan baju tanpa lengan, celana jeans, dan mengalungkan tas berwarna putih.
Sebelum memanjat pagar tembok KJRI setinggi lebih dari 2,5 meter, pelaku terlebih dulu menerobos halaman apartemen di sebelahnya. Setelah berhasil, ia mengibarkan bendera Organisasi Papua Merdeka (OPM) di atas bangunan gedung KJRI.
ADVERTISEMENT