Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Jokowi: Segera Lakukan Rapid Test Corona, Alat Harus Diperbanyak
19 Maret 2020 10:32 WIB
Diperbarui 31 Maret 2020 18:10 WIB
![Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers terkait COVID-19 di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (16/3). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1584354532/slqtort1aolinuxevnim.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Salah satunya, Jokowi meminta agar segera dilakukan rapid test di seluruh Indonesia untuk mencegah penyebaran virus corona .
"Segera lakukan rapid test dengan cakupan lebih besar agar deteksi dini awal seseorang terpapar COVID-19 bisa dilakukan," ujar Jokowi saat membuka ratas.
Selain itu, Jokowi juga memerintahkan kementerian dan lembaga terkait untuk menjamin ketersediaan alat tes. Ia pun meminta kementerian terkait untuk menggandeng lembaga swasta dalam menggelar rapid tes.
"Saya minta alat diperbanyak dan diperbanyak tempat-tempat untuk melakukan tes dan melibatkan RS baik pemerintah, BUMN, Pemda, RS, TNI, Polri, dan swasta, dan lembaga riset yang dapatkan rekomendasi Kemenkes," ujar Jokowi.
Sebelumnya, PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau PT RNI bakal mengimpor 500 ribu rapid test dari China.
Juru Bicara Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan, PT RNI telah mengajukan izin impor ke Kementerian Kesehatan pada 10 Maret 2020. Saat izin terbit, barang tersebut akan langsung dikirim dari Hangzhou, China.
ADVERTISEMENT
Di kesempatan berbeda, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Letjen (TNI) Doni Monardo, mengatakan DKI Jakarta akan mendapatkan prioritas untuk rapid test.
“Hari Selasa malam kami sudah mendapatkan persetujuan untuk mendatangkan rapid test dan segala yang dibutuhkan untuk penanganan wabah virus korona. Dalam waktu dekat semua itu akan masuk Indonesia dan Jakarta akan mendapatkan prioritas untuk ditangani,” ujar Doni dalam keterangannya, Rabu (18/3).