Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Jokowi Senang IPK 2018 Indonesia Naik: Jangan Bilang Korupsi Stadium 4
31 Januari 2019 18:12 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB

ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi merasa senang dan bersyukur dengan kenaikan indeks persepsi korupsi (IPK) atau corruption perceptions index (CPI) tahun 2018. Meski hanya naik 1 poin dibanding IPK pada 2017 --dari 37 menjadi 38--, tapi Jokowi meminta semua pihak optimistis dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Sekarang (poin) 38 ini sudah (bagus), dulu negara kita terkorup di Asia sekarang bisa masuk ke papan tengah. Itu terus diperbaiki. Jangan ada yang menyampaikan korupsi stadium 4," kata Jokowi di Cenderawasih Room, Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (31/1).
Jokowi mengatakan, IPK Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Ini berarti, kata Jokowi, upaya pemberantasan korupsi di Indonesia semakin baik.
"Ya kita harus gini ya, setiap kenaikan apapun harus kita syukuri. Dulu di 2014 (poin) 34, sekarang (poin) 38, ini sebuah kenaikan. Ingat juga dulu di (peringkat) 98, (saat itu) indeks korupsi kita itu 20," ungkap Jokowi.

Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto sempat menyebut korupsi di Indonesia sudah stadium 4 saat acara The Economist di Singapura, November 2018 lalu. Namun Jokowi tak sependapat dengan hal itu. Menurutnya, pemerintah terus memperbaiki IPK yang tak mudah dan instan.
ADVERTISEMENT
"Pemerintah terus melakukan perbaikan-perbaikan sistem dari yang dulu terkorup naik 38," tegas Jokowi.
Transparancy International (TI) menyatakan IPK Indonesia mendapat poin 38 pada 2018. Poin tersebut menjadikan Indonesia menempati posisi 89 dari 180 negara di dunia dan posisi 4 se-Asia Tenggara. IPK Indonesia ini setara dengan Sri Lanka, Boznia and Herzegovina, dan Swaziland.
