Jokowi Singgung Penyedia Barang di TNI Tak Berubah, Anggota DPR Beri Saran

15 Maret 2023 16:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prajurit Korps Marinir TNI AL bersama United States Marines Corps (USMC) melakukan pergerakan menuju sasaran pertahanan musuh pada Latihan Bersama (Latma) Cooperation Afloat Readiness And Training (CARAT) di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur). Foto: Budi Candra Setya/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Prajurit Korps Marinir TNI AL bersama United States Marines Corps (USMC) melakukan pergerakan menuju sasaran pertahanan musuh pada Latihan Bersama (Latma) Cooperation Afloat Readiness And Training (CARAT) di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur). Foto: Budi Candra Setya/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi prihatin bahwa pengadaan barang TNI kerap impor dan produsennya tak variatif. Ia mendengar dari Menkomarves Luhut B Pandjaitan, penyedia produk militer masih berasal dari produsen yang sama selama bertahun-tahun.
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi I Fraksi Golkar Bobby Adhityo Rizaldi mendukung harapan Jokowi agar produk militer lebih variatif dan tak banyak banyak impor. Ia juga mendorong ada kebijakan yang lebih afirmatif dalam pengadaan barang TNI.
"Karena sifatnya single buyer, industri pertahanan perlu kebijakan afirmatif atau kepastian pembelian yang keberlanjutan," kata Bobby saat dihubungi wartawan, Rabu (15/3).
Bobby mengakui memang sulit mengawasi belanja militer. Sebab selama ini, DPR hanya bisa mengandalkan BPK hingga BPKP dalam pengawasan tersebut.
Presiden Jokowi pada Upacara Peringatan Ke-77 Hari Tentara Nasional Indonesia (TNI) Tahun 2022, Rabu (5/10/2022). Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
"Kami masih meyakini check and balances dalam konteks pembelian dengan memastikan instrumen pemeriksa negara bekerja, mulai dari BPK, BPKP untuk sebelum menjadi DIPA, Inspektorat Jenderal dan sebagainya, dan Raker bersama Kemenhan beserta TNI untuk memastikan adanya koordinasi," jelasnya.
ADVERTISEMENT

Asosiasi Melakukan Gebrakan

Dave Laksono Foto: Dok. Istimewa
Secara terpisah, anggota Komisi I yang juga berasal dari Fraksi Golkar, Dave Laksono, mengatakan ada asosiasi penyedia barang militer. Ia berharap, asosiasi ini bisa membuat gebrakan baru agar tak ada 'permainan' dalam pengadaan barang TNI, karena kerap berasal dari penyedia yang sama.
"Konsep dari Presiden adalah mendorong belanja barang dalam negeri sehingga harus meningkatkan investasi. Kita harus mengoptimalkan kemampuan anak bangsa dalam membuat produk-produk pertahanan yang sesuai dengan kondisi lapangan di Indonesia," kata Dave.