Jokowi Singgung Perang Ukraina saat Pertemuan Pemimpin ASEAN dengan Ketua DPR AS

13 Mei 2022 19:42 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi sampaikan pentingnya stabilitas dan kemakmuran kawasan kepada Kongres AS, Washington DC, Kamis (12/5/2022). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi sampaikan pentingnya stabilitas dan kemakmuran kawasan kepada Kongres AS, Washington DC, Kamis (12/5/2022). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo menyinggung soal perang Ukraina pada rangkaian KTT Khusus Amerika Serikat-ASEAN yang digelar di Washington DC. Hal tersebut disampaikan Jokowi saat bertemu Ketua DPR AS Nancy Pelosi.
ADVERTISEMENT
Di depan Pelosi bersama pemimpin negara ASEAN lainnya, Jokowi menegaskan perang Ukraina menciptakan ketidakstabilan dan rentetan dampak mendalam lainnya.
"Dalam pertemuan tersebut Presiden Jokowi menyampaikan antara lain bahwa perang di Ukraina telah menciptakan instability, menciptakan dampak kemanusiaan yang besar dan dampak ekonomi yang luar biasa," jelas Menlu RI Retno Marsudi dalam siaran keterangan pers di YouTube pada Jumat (13/5/2022).
Jokowi menekankan, perang meletus lantaran hukum internasional tidak dihormati. Dia menyebut bahwa multilateralisme telah ditinggalkan, sedangkan unilateralisme dikedepankan. Jokowi lantas mengungkap kekhawatiran atas perluasan konflik.
Presiden Jokowi sampaikan pentingnya stabilitas dan kemakmuran kawasan kepada Kongres AS, Washington DC, Kamis (12/5/2022). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
Ia pun mengungkapkan kekhawatiran bahwa dampak buruk perang Ukraina bakal dirasakan di Asia Tenggara. Padahal wilayah ini sudah bepuluh tahun stabil.
"Bapak Presiden menekankan bahwa selama 5 dekade kawasan Asia Tenggara menikmati perdamaian dan stabilitas," tutur Retno.
ADVERTISEMENT
"Ini karena negara-negara ASEAN bekerja keras membangun arsitektur kawasan yang mengedepankan paradigma win-win bukan zero sum, mengedepankan budaya dialog bukan persaingan, mengedepankan kerja sama inklusif bukan pembendungan atau containment, dan hukum internasional serta nilai-nilai multilateral menjadi panglima, bukan kekuatan militer dan aksi unilateral," terangnya.
Presiden Jokowi sampaikan pentingnya stabilitas dan kemakmuran kawasan kepada Kongres AS, Washington DC, Kamis (12/5/2022). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
Bagi Jokowi, prinsip tersebut memperkuat strategi kepercayaan. Maka dari itu, ASEAN telah membangun ASEAN Outlook di Indo-Pasifik (AOIP).
Tujuan kerja sama itu ialah keberlangsungan perdamaian dan stabilitas dan kemakmuran di Indo-Pasifik yang merupakan wilayah tempat Asia Tenggara berada. Dengan demikian, kawasan tersebut tak menyaksikan proyeksi kekuasaan yang merugikan seluruh pihak.
"Bapak Presiden mengajak AS untuk menjadi bagian dari jangkar perdamaian dan stabilitas di Indo-Pasifik. Bapak Presiden juga kembali menekankan pentingnya perdamaian dan kerja sama yang inklusif dan saling menguntungkan di Indo-Pasifik," pungkas Retno.
ADVERTISEMENT