Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Jokowi soal Anies Capres: Makin Banyak Pilihan Semakin Bagus
7 Juli 2018 19:19 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo turut berkomentar soal masuknya nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam bursa capres di Pilpres 2019 yang saat ini sedang dijajaki Partai Demokrat, PAN, dan PKS. Jokowi menyambut baik masuknya nama Anies dalam bursa capres, karena pilihan yang disodorkan kepada masyarakat semakin banyak.
ADVERTISEMENT
"Saya kira semakin banyak pilihan-pilihan yang disodorkan kepada masyarakat sangat bagus. Siapapun sangat bagus," kata Jokowi usai menghadiri acara Rembuk Nasional Aktivis '98 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (7/7).
Ketika ditanya soal cawapres yang akan mendampinginya nanti, Jokowi meminta masyarakat untuk sabar menunggu. Nama cawapres, kata Jokowi, akan diumumkan di waktu yang tepat.
"Pada saat yang tepat nanti kita akan umumkan. Tunggu, ini kan tinggal beberapa hari. Masa enggak sabar," ujarnya.
Jokowi juga mengaku telah mengantongi nama cawapres pendampingnya. "Sudah ada. Tinggal diumumin," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, nama Anies sebagai capres di Pilpres 2019 sedang digodok oleh Partai Demokrat, PAN, dan PKS. Kemunculan Anies dianggap mengancam posisi Prabowo Subianto yang sedang dijajaki koalisi Gerindra-PAN-PKS.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, munculnya nama Anies di bursa capres hanyalah sebatas wacana. Selain itu, Fadli menilai penantang kuat yang berpotensi mengalahkan Jokowi di Pilpres 2019 adalah Prabowo, bukan Anies.
“Kalau kami tetap melihat yang tertinggi dan teratas sebagai penantang Pak Jokowi adalah Pak Prabowo. Sesuai survei baik pihak di luar, kami juga selalu menempatkan Pak Prabowo sebagai penantang utama Pak Jokowi, dan saya kira ujungnya akan rematch,” kata Fadli di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (6/7).