Jokowi soal "Asian of The Year 2019": Negara Kita Dilihat Stabil

6 Desember 2019 17:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo (tengah) meresmikan ruas Tol Jorr 2 Kunciran - Serpong di Gerbang Tol Parigi, Tangerang.  Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo (tengah) meresmikan ruas Tol Jorr 2 Kunciran - Serpong di Gerbang Tol Parigi, Tangerang. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Baru-baru ini Presiden Joko Widodo dianugerahi penghargaan "Asian of the Year 2019" dari media Singapura, The Straits Times. Jokowi dianggap sebagai tokoh pemersatu di dalam negeri dan di antara negara-negara Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
Jokowi menilai penghargaan itu ia raih karena Indonesia dinilai sebagai negara yang stabil oleh media dan komunitas internasional.
"Ya, saya kira negara kita dilihat sebagai negara yang stabil, ekonominya stabil, politiknya bersatu, masyarakatnya. Di luar dilihatnya seperti itu," kata Jokowi usai meresmikan jalan tol Kunciran-Serpong sepanjang 11,2 km, Jumat (6/12).
Untuk itu, dia meminta agar semua pihak menjaga stabilitas politik dan ekonomi dalam negeri. Sehingga, bisa menjadikan Indonesia jadi lebih berkembang lagi.
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) pada KTT ke-22 ASEAN Plus Three (APT) di Bangkok, Thailand, Senin (4/11/2019). Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
"Harus dijaga. Tidak ada tawar-menawar soal kerukunan. Ini milik besar kita, modal besar kita," jelas Jokowi.
Diketahui, gelar yang diberikan pada Jokowi tersebut diungkapkan The Straits Times dalam edisi Kamis (5/12). Menurut catatan editor media berusia 174 tahun tersebut, Jokowi dipilih karena "kepiawaian dan karakternya dalam mengatasi masalah politik domestik dan internasional".
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, tulis The Straits Times, Jokowi memenangi Pilpres 2019 dengan mengalahkan Prabowo Subianto dalam pemilu April lalu. Media itu juga menyebut peningkatan karier Jokowi dari wali kota Solo hingga menjadi pemimpin negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara.