Jokowi soal Budi Arie Didesak Mundur Imbas PDN Diserang: Sudah Dievaluasi

3 Juli 2024 11:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Ketua Umum Panitia Perayaan Natal Nasional 2023 sekaligus Menkominfo Budi Arie Setiadi (kedua kanan) dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (kanan) menghadiri Perayaan Natal Nasional 2023. Foto: Akbar Nugroho Gumay/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Ketua Umum Panitia Perayaan Natal Nasional 2023 sekaligus Menkominfo Budi Arie Setiadi (kedua kanan) dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (kanan) menghadiri Perayaan Natal Nasional 2023. Foto: Akbar Nugroho Gumay/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi diminta tanggapan soal desakan mundur yang masif kepada Menkominfo Budi Arie Setiadi. Budi Arie dinilai gagal menjaga data nasional karena server PDN diserang ransomware.
ADVERTISEMENT
Imbasnya, beberapa layanan publik terganggu. Bahkan, penyerang sempat meminta tembusan 8 juta dolar AS namun hal ini urung dilakukan.
Jokowi hanya menjawab singkat terkait desakan mundur Budi Arie.
"Semua sudah dievaluasi," kata Jokowi usai meresmikan Hyundai-LG Indonesia Green Power di Karawang, Rabu (3/7).
Komisi I DPR RI menggelar rapat dengan Menkominfo Budi Arie di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/6/2024). Foto: Haya Syahira/kumparan
Jokowi menyebut, masalah server PDN ini dijadikan pelajaran. Ia meminta data nasional ke depan harus diback up. Masalah back up data ini menjadi sorotan publik dan ahli IT karena Menkominfo Budi Arie rupanya tidak memiliki back up data nasional.
"Diback up semua data nasional kita sehingga kalau ada kejadian kita tidak terkaget-kaget," tutur eks Wali Kota Solo ini.
Sebelumnya desakan masyarakat agar Menkominfo Budi Arie mundur dari jabatannya karena dianggap gagal memastikan keamanan data mencuat lewat petisi online. Hal ini buntut dari server Pusat Data Nasional (PDN) yang diserang ransomware dalam waktu yang lama.
ADVERTISEMENT
Hingga Minggu (30/6) pukul 13.27 WIB, petisi yang dibuat oleh Southeast Asia Freedom of Expression Network (Safenet) sudah ditandatangani 15.024 orang dari target 25.000. Petisi ini mulai digagas pada 26 Juni 2024.
SAFEnet mengedarkan petisi untuk mendesak Menkominfo Budi Arie mundur terkait serangan siber pada server PDNS. Foto: Dok SAFEnet

Projo Sebut Sarat Muatan Politis

Sekretaris Jenderal Projo, Handoko, menilai desakan mundur itu sengaja dibuat oleh pihak yang berseberangan secara politik pada Pilpres 2024. Oleh sebabnya, Projo menilai desakan itu hanya bagian dari residu politik.
"Ya saya tidak menyebut 1 atau 2 nama, tapi dari monitoring yang dilakukan oleh tim, itu adalah justru tokoh-tokoh yang kita identifikasi adalah mereka mereka yang secara politik kemarin berseberangan dalam konteks Pilpres 2024," kata Handoko.
Handoko mengatakan, dorongan Budi Arie untuk mundur itu juga merupakan upaya politik jelang pelantikan Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih. Sebab pada Pilpres 2024, Projo merupakan pendukung Prabowo.
ADVERTISEMENT